Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja Dan Tanah
Faktor Produksi
Pokok
- Tenaga Kerja, balas jasa berupa upah/gaji
- Barang Modal (Mesin dan Tanah), balas jasa berupa sewa
- Uang, balas jasa berupa bunga
Konsep Dasar
- Faktor produksi sebagai permintaan turunan.
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan sebagai permintaan turunan jika permintaan terhadap barang tersebut sangat bergantung pada permintaan barang lain. Contoh: permintaan BBM terhadap permintaan Mobil.
- Permintaan Tenaga Kerja sangat tergantung pada permintaan barang dan jasa. Makin besar permintaan barang & jasa, makin besar juga permintaan tenaga kerja
- Permintaan tanah juga sangat tergantung pada permintaan barang dan jasa. Misal makin besar permintaan gedung perkantoran makin besar juga permintaan tanah.
- Faktor Produksi Subtitusi dan Komplemen
Mesin merupakan subtitusi tenaga kerja bila penambahan penggunaan mein mengurangi penggunaan tenaga kerja, tetapi dapat bersifat komplemen jika penambahan mesin dapat menambah tenaga kerja.
- Hukum Pertambahan Hasil yang Makin Menurun
Penambahan penggunaan faktor produksi pada awalnya memberikan hasil yang besar, namun makin lama dengan tingkat penambahan yang makin menurun.
- Efek Subtitusi dan Efek Output
- Efek subtitusi : jika terjadi kenaikan harga suatu faktor produksi, maka penggunaan input dikurangi atau menggunakan faktor produksi yang relatif murah.
- Efek Output : Jika penambahan skala produksi menambah penggunaan faktor produksi (Normal). Jika penambahan skala produksi mengurangi penggunaan faktor produksi (Inferior)
Faktor Penentu Permintaan Terhadap Faktor Produksi
- Harga faktor produksi, Jika faktor produksi bersifat normal, makin murah harganya makin besar jumlah yang diminta. Berupa upah dan gaji (Tenaga Kerja) dan Sewa (Barang Modal).
- Permintaan terhadap output, Makin besar skala produksi, makin besar permintaan terhadap input.
- Permintaan terhadap faktor produksi lain, Mesin merupakan subtitusi tenaga kerja bila penambahan penggunaan mein mengurangi penggunaan tenaga kerja, tetapi dapat bersifat komplemen jika penambahan mesin dapat menambah tenaga kerja.
- Harga faktor produksi lain, pemintaan faktor produksi akan meningkat jika harga faktor produksi subtitusi makin mahal. Prmintaan faktor produksi akan menurun jika harga faktor produksi komplemen makin mahal.
- Kemajuan teknologi, kemajuan dapat meningkatkan dan menurunkan permintaan faktor produksi.
Penawaran Faktor Produksi
Kurva penawaran Tanah bersifat inelastis sempurna, karena jumlah tanah terbatas sehingga kurva S tanah tegak lurus sejajar dengan P.
Kurva penawaran
tenaga kerja melengkung membalik. S TK meningkat sampai W*. Nilai hidup menurun
karena bekerja dan upah meningkat maka TK mengurangi jam kerja.
Kurva penawaran tenaga kerja keluarga miskin. Jika upah kerja ayah tidak mencukupi maka ibu bekerja. Dan jika upah ayah dan ibu masih tidak mencukupi maka anak harus ikut bekerja.
Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Persaingan Sempurna
- Pembeli dan penjual jasa tenaga kerja tidak dapat mempengaruhi harga
- Diasumsikan bahwa dalam poses produksi hanya tenaga kerja yang bersifat variabel
- Keputusan perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja berdasrkan kesamaan MC labour dan MR labour
Permintaan Tenaga Kerja Sebagai Input Variabel
- Keseimbangan pada W* = l*
- Jika upah TK naik dari W* menjadi W1 maka kesempatan kerja berkurang dari l* menjadi 11 karena perusahaan lebih selektif.
- Jika upah TK turun < W* maka kesempatan kerja meningkat dari l* menjadi.
- Jika yg berubah hanyalah upah, permintaan bergerak sepanjang kurva permintaan
- Jika yg berubah bukan faktor upah, kurva akan bergeser bergeser ke kanan atau ke kiri jika permintaan output bertambah atau berkurang
Permintaan Tenaga Kerja Dalam Beberapa Faktor Produksi Variabel
- Penambahan tenaga kerja dapat diimbangi penambahan mesin atau faktor produksi lain.
- Keseimbangan Pasar pada kurva A dan B yaitu pada titik W1 dan L1 (titik A)
- Akibat masuknya TK asing ke Indonesia dan jumlah mesin tidak dapat diubah, penawaran TK bergeser dari SL1 menjadi SL2. sehingga upah menurun menjadi W2 sedangkan kesempatan kerja meningkat menjadi L2 (titik B).
- Jika jumlah mesin dapat diubah dan produktivitas meningkat, maka permintaan TK meningkat menjadi MRPL2 dengan kesempatan kerja L3 (titik C).
Permintaan Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli
- Tenaga kerja dapat memiliki daya monopoli faktor produksi, misalnya dengan membentuk serikat pekerja (labour union).
- Dengan daya monopoli serikat pekerja dapat menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
- Jika serikat pekerja bertujuan memaksimumkan kesempatan kerja bersedia menerima upah Wp dengan kesempatan kerja Lp
- Jika tujuannya memaksimumkan upah maka serikat pekerja meminta upah setinggi Wm dengan konsekuensi kesempatan kerja hanya sebanyak Lm
- Jika tujuannya memaksimumkan penerimaan maka upah yang diminta setinggi Wk dengan kesempatan kerja Lk
Monopsoni
- Monopsoni adalah suatu keadaan dimana dalam pasar faktor produksi (tenaga kerja) hanya ada satu pembeli sehingga mempunyai kemampuan menentukan upah
- Keseimbangan Monopsoni tercapai jika ME = MRPL. Dengan tenaga kerja sebanyak Lm dan upah Wm < Lp dengan upah Wp pada pasar persaingan sempurna.
- Monopsoni tidak menetapkan upah sebesar Wh karena dapat membayar upah minimum sesuai kesediaan tenaga keja.
- Selisih antara ME dan Wp merupakan eksploitasi monopsoni dalam upaya mencapai laba maksimum. Semakin inelastis kurva penawaran makin besar kemampuan eksploitasi monopsoni.
Monopoli Bilateral
- Kondisi monopoli bilateral terjadi bila pekerja memiliki daya monopoli, misalnya melalui serikat pekerja sementara perusahaan memiliki daya monopsoni. Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan, semakin kuat TK upah mengarah ke Wm dan semakin kuat perusahaan upah mengarah ke Ws
Pasar Tanah
- Dari tanah muncul sewa tanah
- Tanah didapat dengan jalan: membeli, meminjam, atau menyewa à biaya ganti rugi = harga sewa tanah
- Penduduk dunia makin bertambah, apa akibatnya terhadap permintaan tanah ?
- Meningkatnya permintaan tanah à tidak mempengaruhi penawaran tanah. Mengapa ?
- Penawaran ini disebut penawaran inelastis sempurna.
Teori Sewa Tanah
- Teori perbedaan kesuburan
- David Ricardo (Klasik): sewa tanah dibayar karena adanya perbedaan kesuburan tanah.
- Tanah yg subur à bayar sewa à hasilnya
- Tanah yg tidak subur à tidak bayar sewa
- Teori sewa sesuai hukum permintaan & penawaran
- Permintaan ↑ penawaran tetapà harga sewa tanah ↑.
- Akibatnya sewa tanah bukan lagi kesuburannya tetapi tergantung pada peruntukan,hasil yang didapat, interkasi permintaan dan penawaran
Comments
Post a Comment