Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dari masa ke masa telah melahirkan banyak sekali teknologi super canggih yang sudah tersebar kesegala arah melalui berbagai media-media sebagai penghubung informasi perkembangan kemajuan tersebut. Namun kecanggihan atau kemajuan itu memunculkan hal-hal baru dari pola tingkah dan ragam pemikiran manusia. Kebanyakan dari manusia yang hidup dalam masa kecanggihan ini memanfaatkan hal tersebut untuk meraup materi sebanyak-banyaknya dengan tidak mengindahkan nilai-nilai ajaran agama.
Karena itu, kebanyakan orang salah berpendapat bahwa faktor pokok yang mempengaruhi keberhasilan anak adalah sekolah, padahal kalau mau berfikir yang jernih dan obyektif, lingkungan, teman bergaul, orang tua dan keluarga sangat mempengaruhi di dalam keberhasilan anak mereka belajar. Siswa dengan lingkungan keluarga yang tidak harmonis, masalah pergaulan anak kurang mendapat perhatian dari orang tua, dapat menyebabkan kemungkinan dari mereka ada yang terjerumus dalam lingkungan pergaulan yang kurang tepat. Siswa yang hidup dalam keluarga kacau tidak harmonis tersebut, biasanya akan kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Namun berbeda dengan keadaan keluarga yang harmonis, pergaulan anak akan lebih banyak diperhatikan, sehingga kemungkinan besar pola pergaulan sehat yang dijalani oleh anak. Situasi tersebut akan langsung berdampak positif pada kelangsungan prestasi belajar siswa dalam sekolahan yang secara tidak langsung mendapatkan motivasi dari keluarga dan lingkungan yang sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana ragam pola pergaulan siswa.
- Bagaimana pola pergaulan siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa.
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk:
- Mengetahui ragam pola pergaulan siswa.
- Mengetahui pola pergaulan siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
- Memberi tahukan kepada para pembaca bahaya terhadap seks bebas
- Memberi tahukan penyakit yang akan di derita bagi pelaku seks bebas
- Agara mengetahui dampak dan akibat dari dampa seks bebas
1.5 Metode penelitian
Metode Penelitian antara lain buku buku, Studi Pustaka, Studi internet, dan Wawancara. Dari beberapa pilihan Metode Penelitian tersebut, penulis hanya menggunakan metode, yakni internet, serta pengambilan populasi dan sampel dari kelas XI IPA pada SMA NEGERI 1 KERITANG.
Populasi Dan Sampel
Di sini penulis mengambil populasi dari kelas XI IPA 1 yang berjumlah 32 siswa dan penulis juga hanya mengambil 10 orang siswa sebagai sampel dalam penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang telah tersaji dalam bentuk informasi. Selain itu ada juga sebagian orang yang hanya memandang belajar sebagai latihan belaka, yang berupa latihan membaca dan menulis. Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tentang belajar, penulis akan melengkapi sebagian definisi dengan komentar dan anggapan seperlunya.
Menurut Chaplin sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah, membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama yang berarti, belajar adalah perolehan perubahan tinggkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya mempunyai arti, belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
Menurut Wittig mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/ keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Sedangkan Menurut Hilgard dan Bower sebagaimana yang diungkapkan oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan saat seseorang mengalami kelelahan.
2.2 Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi mempunyai arti suatu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan.
Menurut H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Pretasi belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara intrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).
Prestasi belajar adalah hasil yang didapatkan siswa dari usahanya, baik dan buruk suatu prestasi belajar, tergantung pada usaha yang dilakukan siswa tersebut. Siswa akan disebut berptestasi apabila mampu menunjukan nilai-nilai keberhasilan dalam belajarnya.
Kaitanya dengan penelitian ini, penulis mengartikan Prestasi belajar sebagai hasil yang diperoleh siswa berupa angka atau nilai setelah dilakukanya evaluasi, yang mana angka atau nilai tersebut tertuang dalam bentuk nilai raport.
1.Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki siswa untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Hendaknya orangtua tidak memaksakan anaknya untuk mensekolahkan anaknya ke jurusan tertentu tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anaknya. Siswa yang tidak mengetahui bakatnya, sehingga memilih jurusan yang bukan bakatnya akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya
2.Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang menaruh minat besar terhadap kesenian akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada yang lain. Pemusatan perhatian itu memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai prestasi yang diinginkan.
3.Motivasi
Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya kegiatan belajar. Dalam arti apabila seseorang menyebutkan motivasi belajar, yang dimaksud tentu segala sesuatu yang ditunjukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.
2.3 Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa, menurut Muhibbin Syah faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1.Faktor Lingkungan Sosial
Faktor sosial terdiri atas tiga macam yaitu faktor lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga.
- a) Lingkungan sekolah
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan diskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru (pengajar) beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta didik lainya, serta pegawai-pegawai tata usaha, dari interaksi tersebut siswa akan memperoleh pendidikan formal (terprogram dan terjabarkan dengan tetap) disekolah berupa pembentukan nilai-nilai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap terhadap bidang studi mata pelajaran.
- b) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah tetangga dan teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan banyak pengangguran akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak siswa akan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
Proses sosial pada masyarakat pada dasarnya akan mengarahkan juga pada masalah proses sosialisasi pada siswa. Hal ini cukup beralasan karena siswa merupakan bagian dari masyarakat dan sebagai obyek penting dalam proses sosialisasi. Sebagai bagian dari masyarakat siswa dituntut dapat hidup bermasyarakat secara baik, dan sebagai proses sosialisasi, siswa merupakan individu yang perlu mendapatkan proses belajar bermasyaraka
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa
Dari penelitian yang di lakaukan pada sma negeri 1 keritang penulis mendapat beberapa pola pergaulan yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa antara lain.
1. Pola Pergaulan
1. Pengertian Pola Pergaulan
Adalah suatu hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
2. Ragam
Pola Pergaulan
- a.Pola Pergaulan terarah
- b. Pola Pergaulan Tidak terarah (
Pergaulan Bebas)
3.2 Dampak Pergaulan
Dengan mengetahui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak pergaulan tergantung dengan pola pergaulan tersebut. Pola Pergaulan ter arah bisa merujuk siswa pada prestasi yang cukup baik karena dalam pola pergaulan ini siswa tidak melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sedangkan dalam Pola Pergaulan Bebas ( tanpa aturan ) bisa merujuk siswa pada prestasi yang jelek karena dalam pergaulan ini siswa cenderung mempunyai fikiran dan tingkah laku yang negatif. Contoh seorang siswa yang bergaul dengan orang yang tak berpendidikan akan mengakibatkan siswa tersebut cenderung ikut pada teman sepergaulannya itu.
1. Prestasi Siswa
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Sedangkan menurut W.J.S Winkel Purwadarmtinto, “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesirnpulan hahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut :
3.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan
- Faktor internal.
Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
- Faktor lntelegensi
- Faktor Minat
- Faktor Keadaan Fisik dan Psikis.
- Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :
Faktor Guru
Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar rnengajar, rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesiona1, kepribadian dan kemasyarakatan.
Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin.
Fungsi Prestasi
Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:
- Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik
- Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia (abraham H. Moslow, 1984), termasuk kegiatan anak didik dalam suatu program pendidikan.
- Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi balajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
- Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik dimasyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
- Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
3.4 Dampak Pola Pergaulan Siswa Terhadap Prestasi Siswa
Siswa dengan lingkungan keluarga yang tidak harmonis, masalah pergaulan anak kurang mendapat perhatian dari orang tua, dapat menyebabkan kemungkinan dari mereka ada yang terjerumus dalam lingkungan pergaulan yang kurang tepat. Siswa yang hidup dalam keluarga kacau tidak harmonis tersebut, biasanya akan kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Selanjutnya mudah hanyut dalam pergaulan lingkungannya. Jika lingkungan yang merupakan tempat bergabung dan teman sepergaulan tersebut itu jelek maka pengaruh jelek akan mempengaruhinya, seperti kurangnya adab dan sopan santun, malas belajar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pergaulan itu sangat berperan penting terhadap prestasi seorang siswa karena dari pergaulan itu siswa dapat membuat karakter atau sikap nya masing-masing. Jika pergaulan siswa itu baik ( yang berarti bergaul sesuai dengan norma yang berlaku) maka prestasi seorang siswa akan cenderung akan baik. Maka sebaliknya jika pergaulan siswa itu jelek ( yang berarti bergaul yang tanpa aturan ) maka prestasi seorang siswa tersebut akan cenderung akan menurun.
4.2 Saran
Kita sebagai seorang pelajar yang baik, seharusnya mendalami tentang batas-batas pergaulan dan bisa mendefinisikan mana yang patut dan mana yang tidak patut untuk di ikuti. Karena kita juga sudah dewasa, Prestasi dan Pergaulan itu adalah hal yang sangat berkaitan karena dari pergaulan akan membentuk suatu sikap dan perilaku seorang siswa.
GLOSARIUM
feed back =umpan balik
Asumsi = bahwa prestasi balajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan Faktor eksternal = faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian
Prestasi = segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa.
Colman Andrew M.2001. Dictionary Of Psychology. Holland : AM, hlm 90.
Firmanto Saktiawan.2005. Psychology Of Learning. Amsterdam : hlm 171
Husaeni.2012. Pergaulan Dalam Bermasyarakat.Makassar : Bumi Permata, hlm 45
Husaeni.op.cit.hlm 48
Husaeni.loc.cit.
Wijayanto Abu.2012.Ayo Bangkit.semarang : Indonesia Jaya, hlm 32