Perhitungan Pendapatan Nasional
- Distribusi
Pendapatan
Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara.
Distribusi pendapatan yang merata kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu negara seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya.
Bagaimana jika distribusi pendapatan tidak merata??
Sebaliknya, jika distribusi pendapatan nasional tidak merata, maka perubahan atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai, hal seperti ini yang akan menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan.
Apa yang harus dilakukan??
Perekonomian harus segera memodernisasikan diri, dengan memperkuat industrinya, agar ada keseimbangan kontribusi antara sektor pertanian yang dianggap sebagai sektor tradisional dengan sektor industri yang dianggap sebagai sektor ekonomi modern.
- Siklus Aliran Pendapatan
- Tiga Pasar Utama
1) Pasar Barang dan Jasa
2) Pasar Tenaga Kerja
3) Pasar Uang dan Modal
- Metode-metode
Penghitungan Pendapatan Nasional
• Metode Output atau Metode Produksi
PDB adalah total
output (produksi) yang dihasilkan oleh perekonomian. Cara penghitungan adalah dengan membagi-bagi perekonomian
menjadi beberapa sektor produksi. Dalam perhitungan PDB menggunakan metode
produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah masing-masing sektor. Yang
dimaksud nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input.
NT
= NO – NI
Dimana :
NT = Nilai Tambah
NO = Nilai
Output
NI = Nilai Input
Aktivitas yang baik adalah aktivitas yang menghailkan NT > 0 dengan demikian rumus PDB adalah :
Contoh Soal
Output Sektoral
Negara Astina Tahun 2007
Sektor
Produksi |
Nilai Output |
Nilai Input |
Nilai Tambah |
1. Pertanian (Kapas) |
300 |
0 |
300 |
2. Pabrik Benang |
400 |
300 |
100 |
3. Pabrik Tekstil |
600 |
400 |
200 |
4. Industri Garmen |
800 |
600 |
200 |
5. Perdagangan (pakaian) |
1.000 |
800 |
200 |
• Metode Pendapatan
Dalam perhitungan pendapatan Nasional dengan pendekatan penerimaan ini ada dua hal yang dimasukkan didalamnya walaupun sebenranya bukan merupakan penerimaan yaitu penyusutan dan pajak tak langsung.
Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian mengenai bebara penerimaan negara :
1. Penerimaan dalam negeri
- Pajak langsung, yaitu pajak yang ditinjau dari segi adminisratif adalah pajak yang langsung dikenakan kepada masing-masing wajib pajak dan tidak bisa digantikan oleh pihak lain, terdiri dari :
- pajak pendapatan
- pajak perseroan
- pajak perseroan minyak
- Pajak Tidak langsung, yaitu pajak yang dapat digantikan oleh pihak lain, baik sebagian maupun seluruhnya,terdiri dari :
- pajak penjualan
- pajak penjualan impor
- cukai
- bea masuk
- pajak ekspor
- Penerimaan bukan pajak, yaitu penerimaan dari penjualan barang-barang milik pemerintah dari penerimaan jasa, dari penerimaan kejaksaan dan peradilan, penrimaan pendidikan, iuran hasil hutan dan lain-lain.
2. Peneriamaan Pembangunan
Penerimaan pembangunan adalah penerimaan yang berasal dari bantuan luar negeri yang dinyatakan dalam rupiah dan terdiri dari bantuan program dan bantuan proyek Bantuan program adalah bantuan luar negeri untuk mendukung program-program tertentu, misalnya program pendidikan, kesehatan. Sedangkan bantuan proyek adalah bantuan dari luar negeri dalam rangka untuk membangun proyek-proyek sosial di dalam masyarakat seperti, bantuan air bersih, jembatan, jalan dan lain-lain.
Metode pendapatan memndang nilai output perekonomian ebagai nilai total balas jasa atau faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
Contoh soal
Pendapatan Nasional
Amerika Serikat
Tahun 1994
berdasarkan Pendekatan Pendapatan
Pendapatan Upah/gaji
(Computation of Employee) |
4.004,6 |
Pendapatan Non Gaji
(Properties Income) |
473,7 |
Keuntungan
Perusahaan (Corporate Profits) |
542,7 |
Pendapatan Bunga
Neto (Net Interest) |
409,7 |
Pendapatan Sewa
(Rental Income) |
27,7 |
Pendapatan Nasional
(National Income) |
5.458,4 |
• Metode Pengeluaran
Pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga individu untuk membeli semua kebutuhannya yang
diperlukan dapat berupa barang, baik barang habis pakai dan barang tahan lama,
maupun jasa. Pengeluaran semua itu disebut konsumsi (C = Comsuption), pengeluaran
perusahaan biasanya berupa Investasi (I = Investasi), pengeluaran
pemerintah (G = Government Expenditure)
Disamping itu bagi negara
yang juga melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain, masih terdapat
pengeluaran bersih pembelian barang dan jasa oleh orang-orang dan badan-badan
asing, pengeluaran tersebut disebut ekspor – impor ( X – M = ekspor di kurangi
impor, atau net export). Secara
singkat cara pendekatan pengeluaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
PDB = C + I + G + (X - M)
PDB = Pendapatan
Nasional Bruto
C =
konsumsi (comsumption)
I = Investasi (Invesment)
atau PMTDB
G = Pengeluaran
Pemerintah (Government Expenditure)
X – M = ekspor dikurangi impor (net export)
👉Pada cara pendekatan ini pengeluaran yang perlu mendapat perhatian khusus
adalah pengeluaran yang berbentuk pengeluaran untuk membeli barang modal atau
investasi.
Termasuk pengeluaran
investasi ini adalah :
• Pembelian
mesin-mesin, peralatan pabrik dan barang modal pabrik yang akan digunakan dalamproses produksi (jadi tidak untuk diperdagangkan)
• Pembuatan rumah, pabrik dan semua jenis kontruksi baru
pada tahun yang sama
• Perubahan nilai barang cadangan sebagai akibat perubahan
jumlah maupun harga pada tahun itu
Pengeluaran rutin
adalah pengeluaran yang digunakan untuk pemerlharaan atau penyelenggaraan
pemerintahan sehari-hari, terdiri dari :
•
Pengeluaran
untuk belanja pegawai (tunjangan beras, gaji pensiun, uang makan, dll)
•
Pengeluaran untuk belanja barang
•
Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
•
Pengeluaran
untuk membayar harga dan cicilan hutang
•
Pengeluaran lainnya
Pengeluaran pembangunan,
terdiri dari
•
Pengeluaran untuk pembiayaan
departemen/lembaga
•
Pengeluaran untuk pembiayaan bagi daerah
•
Pengeluaran untuk pembiayaan lain-lain
• Pengeluaran untuk bantuan proyek
Contoh Soal
Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1996
(Harga Berlaku) Menurut Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (Privat Consumption) |
308.469 |
Konsumsi Pemerintah (Goverment Consumption) |
40.695 |
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (Gross Capital Formation) |
172.777 |
Ekspor Barang dan Jasa (Export of Goods & Services) |
138.675 |
Impor Barang dan Jasa (Import of Goods & Services) |
-131.660 |
Total PDB (GDP) |
528.956 |
Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
- Analisis Kemakmuran
- Masalah kesejahteraan sosial
- Masalah Produktivitas, untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Jumlah dan
komposisi penduduk
- Jumlah dan
struktur kesempatan kerja
- Faktor-faktor non ekonomi
- Kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat
Kurva Lorenz
Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu negara,
dapat diketahui dari grafik yang dinamakan Kurva Lorenz, artinya kurva yang
menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi
pendapatan.
Semakin
Cembung Kurva Lorenz, semakin tidak
merata distribusi Pendapatan (ketimpangan semakin tinggi)
Contoh Kurva Lorenz
Kriteria Bank Dunia
- 20% penduduk pendapatan terendah < 12 % Pendapatan Nasional = tingkat ketimpangan tinggi
- 20% Penduduk pendapatan terendah antara 12% - 16 % Pendapatan Nasional = tingkat ketimpangan Sedang (Moderat)
- 20% Penduduk pendapatan terendah > 16 % Pendapatan Nasional = tingkat Ketimpangan Rendah
Comments
Post a Comment