Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Pertama saya ucapkan terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam menyusun karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang saya buat ini mengangkat tema atau judul tentang meningkatkan motivasi siswa untuk belajar (orang yang di teliti) Karya ilmiah ini dibuat adalah untuk memenuhi nilai Bahasa Indonesia yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Dengan terselesaikannya karya ilmiah ini, penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

ABSTRAK AM (TAHUN ) ”MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ”AM di bimbing oleh AM pada penelitian ini di lakukan di( LOKASI PENELITIAAN ).penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Metode Penelitian
I.5 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1.Pendapat Para Toko.

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi seorang siswa sulit belajar
3.2 Unsur – Unsur yang Mempengaruhi Motivasi BelajarSiswa
3.3 Faktor Perbedaan Motivasi Belajar SeorangSiswa dengan yang lain
3.4 Penyebab Menurunnya Motivasi Belajar Siswa
3.5 Solusi Meningkatkan Motivasi Belajar  Siswa

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Melihat kondisi para siswa di zaman sekarang yang sudah malas untuk belajar, terutama bagi para siswa yang akan menghadapi ujian nasional, maka dari itu diperlukan solusi agar siswa mempunyai keinginan dan niat yang kuat untuk belajar. Salah satu cara yang dapat membuat siswa berkeinginan untuk belajar adalah jika ia memiliki motivasi.

Motivasi dipengaruhi oleh berbagai macam unsur, salah satu yang terpenting ialah lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik bagi seorang siswa yang masih dalam tahap labil begitu pula sebaliknya, lingkungan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk pula bagi siswa tersebut.

Terkadang motivasi belajar siswa dapat berubah – ubah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Berbagai macam motivasi yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa, akan dibahas dalam karya ilmiah ini.

I.2 Rumusan Masalah

Poin – poin masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :

  1. Apa klasifikasi seorang siswa sulit belajar ?
  2. Apa unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa ?
  3. Apa penyebab menurunnya motivasi belajar siswa ?
  4. Apa saja faktor – faktor perbedaan motivasi belajar seorang siswa dengan yang lainnya ?
  5. Bagaimana cara atau solusi meningkatkan motivasi belajar siswa ?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka karya ilmiah ini disusun dengan tujuan :

  1. Untuk mengetahui penyebab menurunnya motivasi belajar siswa.
  2. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar siswa.
  3. Untuk mengetahui klasifikasi kesulitan belajar seorang siswa.
  4. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perbedaan motivasi belajar seseorang.
  5. Mengetahui peran orang tua , guru dan lingkungan sekitar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

I.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan penulisan, diharapkan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi para siswa, orang tua dan para guru dalam mengambil tindakan untuk meningkatkan motivasi atau minat belajar siswa.

I.5 Metode Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka, khususnya yang berasal dari situs – situs internet.

  1. Populasi Dan Sampel

Populasi yang di gunaan penulis adalah populasi dari kelas AM5 yang jumlah siswanya (....) orang yang tergabung dalam putra dan putri.sedangkan sampel penulis hanya menggunkan bebrapa dari siswa siswi kelas AM5 sebagai sampel.

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1 Pendapat Beberapa Toko

Secara garis besar kesulitan belajar menurut Mulyono Abdurrahman (1995:16-17) dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu; (1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities) dan (2) kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis dan matematika.Kesulitan belajar akademik dapat diketahui oleh guru atau orang tua ketika anak gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan akademik. Sedangkan kesulitan belajar yang bersifat perkembangan umumnya sukar diketahui baik oleh orang tua maupun oleh guru karena tidak ada pengukuran-pengukuran yang sistematik seperti halnya dalam bidang akademik. Meskipun beberapa kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan sering berkaitan dengan kegagalan dalam pencapaian prestasi akademik, hubungan antara keduanya tidak selalu jelas.

BAB III PEMBAHASAN

3.1  Klasifikasi Seorang Siswa Sulit Belajar

Dari uraian dan penelitian penulis mendapat beberapa hal yang membuat siswa siswi kelas AM5 sulit untuk belajar dan sangat banyak motiv yang membuat siswa sangat sulit untuk belajar.

Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Lalu, seperti apa pengertian motivasi yang sebenarnya?Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

Di Indonesia terdapat beberapa penelitian terhadap keberadaan anak berkesulitan belajar antara lain penelitian yang dilakukan terhadap 15 murid kelas AM5 AM4. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat 16,52% yang oleh gurunya diperkirakan sebagai murid yang termasuk berkesulitan belajar . menurut Mortimer J. Adler  “Pendidikan adalah dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistic dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan yang baik”

3.2 Unsur – Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar sebenarnya ada pada diri siswa sendiri. Dalam kerangka pendidikan formal, motivasi belajar juga ada dalam jaringan rekayasa pendagogis guru yaitu dengan tindakan pembuatan persiapan belajar, pelaksanaan belajar-mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar.

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar pada seorang siswa, diantaranya :

  • Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

  • Cita – Cita Atau Aspirasi Dari Siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan siswa. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.

Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Oleh sebab itu, cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar sehingga akan mewujudkan aktualisasi diri.

  • Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani juga mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah menguatkan perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa.

  • Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Oleh sebab itu, kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

Seperti yang dijelaskan di atas, lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan      (teman ).

3.3 Faktor Perbedaan Motivasi Belajar Seorang Siswa Dengan Yang Lain

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:

  1. Perbedaan fisiologis ( physiological needs ), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual.
  2. Perbedaan rasa aman ( safety needs ), baik secara mental, fisik, dan intelektual.
  3. Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya.
  4. Perbedaan harga diri ( self esteem needs ). Contohnya yang memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.

3.4 Penyebab Menurunnya Motivasi Belajar Siswa

Terkadang motivasi belajar siswa dapat berubah – ubah, menjadi lebih baik atau lebih buruk. Motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab, berikut dijabarkan beberapa sebab/faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar peserta didik :

  • Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi seorang siswa / orang dewasa sangat besar. Tanpa harga diri, peserta didik akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunkan motivasi belajarnya. Penting bagi guru untuk menyadari hal ini. Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus diperhatikan guru untuk peserta didik. Contohnya; jika seorang peserta didik dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendiri dan kakinya diangkat satu, niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurunya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya. Bahkan ia dapat seketika keluar kelas tanpa kembali lagi selamanya.

3.5 Cara atau Solusi Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Orang tua dalam menigkatkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan dukungan / motivasi belajar kepada anaknya dengan kalimat-kalimat yang semangat contohnya “Jika kamu rajin belajar, nilaimu pasti akan bagus nak”. Dengan kalimat itu, maka dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak kemudian membawa perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Sehingga anak akan termotivasi untuk selalu rajin belajar.

  • Berikut ini adalah beberapa cara praktis yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan motivasi anak di sekolah
  • Menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar.
Orang tua dapat menyediakan berbagai perlengkapan maupun permainan yang dapat mendukung anak untuk belajar, misalnya: komputer, buku-buku, puzzle, dan sebagainya. Dengan demikian, orangtua secara tidak langsung memotivasi anak dengan cara menstimulasi rasa ingin tahunya, serta mendorong anak untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
  • Menyediakan waktu cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak.
Selain menciptakan iklim rumah yang dapat mendukung anak untuk belajar, interaksi orang tua dengan anak ternyata juga dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Hal ini dapat dilakukan dengan menemani anak belajar, menunjukkan perhatian terhadap kegiatan belajar anak, memberikan bantuan ketika anak menghadapi kesulitan, dan sebagainya. Sebagai partner anak dalam belajar, orangtua sebaiknya menunjukkan sikap yang hangat dan positif terhadap anak, misalnya dengan tidak memarahi anak ketika anak tidak dapat mengerjakan PR-nya dengan baik.
  • Memberikan penghargaan/respon positif terhadap setiap prestasi anak.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya : dengan memberikan hadiah atau pujian. Dengan demikian, anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu.
  • Mengajari anak atau Mendidik anak dengan cara demokratis.

Kontrol yang terlalu ketat terhadap anak akan ‘mematikan’ motivasi anak. Secara umum, motivasi anak cenderung meningkat ketika orangtua mengizinkan anak untuk membuat keputusan sendiri, memperhatikan kebutuhan dan perasaan anak, serta menyediakan pilihan dan alternatif kepada anak. Mengkomunikasikan harapan dan keinginan orangtua kepada anak dalam bentuk saran, dan bukan dalam bentuk perintah.Tetapi tidak semua tugas memberikan motivasi belajar dapat dilaksanakan oleh orangtua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Di sekolah, guru akan memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak serta motivasi-motivasi agar anak atau siswa semangat dalam belajar. Guru dapat memberikannya dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang berbeda-beda ini yaitu dengan memberikan nasihat, dukungan, memberikan contoh yang baik, memberikan hadiah, dan lain-lain.

Belajar bagi sebagian anak adalah suatu beban atau suatu pekerjaan yang membosankan. Tidak sedikit anak harus dimarahi dulu baru mau belajar. Hal itu terjadi karena anak kurang memiliki motivasi, khususnya yang berasal dari diri sendiri. Tugas seorang guru dirasakan berat jika menghadapi siswa yang kurang memiliki motivasi untuk belajar, karena siswa akan sulit mengerti bila dijelaskan dan sering tidak selesai mengerjakan tugas baik di sekolah maupun pekerjaan rumah (PR). Siswa akan banyak mempunyai alasan untuk tidak belajar.

Berikut ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa :

  • Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

  • Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

  • Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di sumpulkan bahwa pergaulan sangat berperan penting dalam hidup dan untuk menuju kesuksesan pola pergaulan sangat berpengaruh.dan pergaulan juga butuh bimbingan dari beberapa orang seperti: orang tua, guru, teman dan lingkungan agar ramaja tidak terpengaruh pergaulan yang menyimpang( pergaulan bebas ).

4.2 Saran

Motivasi adalah salah satu cara seorang anak menjadi orang sukses. Motivasi itu juga datang dari orang tua dan guru pembimbing. Oleh karena itu melalui karya ilmiah ini, penulis menyarankan agar para orang tua dan guru lebih fokus dalam membantu meningkatkan motivasi belajar siswa, karena hanya siswa – siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggilah yang dapat menjadi orang sukses dan memimpin bangsa ini ke depannya.

GLOSARIUM

Frustasi          =Masalah yang di hadapi

Materi             =Pembahasan

Strategi           = Untuk mendapat kemenangan

driving force = Gaya Hidup

Motivasi          = Dorongan

Statistic           = Mendata

Intelegensi      = Keahlian

Fisik                = Bentuk

Al-Attas.2003.Pendidikan Indonesia.Bandung:Erlangga.hml.105.

Mc. Donald. Affective Arousal And Anticipatory Goal Reactions:Swiss.hlm.65.

Syaifuddin Iskandar. Motivasi Belajar:Surabaya.hlm.4.

Basuki.Cara Mendidik Siswa.Jakarata:Bumi Aksara,hml.25

Basuki.op.cit.hlm.32 Basuki.loc.cit

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Jagung

Siklus Ekonomi