Desain Produk dan Jasa

Desain Produk dan Jasa
Organisasi Terkait Produk Dan Jasa

  1. Menerjemahkan keinginan serta kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan produk dan jasa (pemasaran, operasi).
  2. Menyaring produk dan jasa yang sudah ada (pemasaran).
  3. Mengembangkan produk dan/atau jasa baru (pemasaran, operasi).
  4. Merumuskan sasaran mutu (pemasaran, operasi).
  5. Merumuskan target biaya (akuntansi, keuangan, operasi).
  6. Menciptakan serta menguji contoh produk dan jasa (operasi, pemasaran, rekayasa).
  7. Mendokumentasikan spesifikasi produk dan jasa.

Penyebab Dilakukannya Desain Atau Desain Ulang Produk Dan Jasa 

  • Adanya peluang dan ancaman pasar:
    • Ekonomi: (permintaan rendah, kebutuhan mengurangi biaya).
    • Sosial dan demografi (pergeseran penduduk).
    • Politik, liabilitas atau hukum (perubahan pemerintahan, masalah keselamatan, peraturan baru).
    • Kompetisi (produk atau jasa baru, promosi baru).
    • Biaya atau ketersediaan (bahan baku,komponen, tenaga kerja).
    • Teknologi (komponen produk, proses).

Analisis Nilai

Mengacu pada pemeriksaan terhadap fungsi suku cadang dan bahan baku sebagai upaya untuk mengurangi biaya dan/atau meningkatkan kinerja produk. 

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagai bagian dari analisis nilai:

  1. Apakah bisa menggunakan suku cadang atau bahan baku lebih murah?
  2. Apakah perusahaan memerlukan fungsi suku cadang dan bahan baku?
  3. Bisakah fungsi dari dua atau lebih suku cadang cukup dilakukan oleh satu suku cadang dengan biaya lebih rendah?
  4. Apakah suku cadang bisa lebih disederhanakan?
  5. Dapatkah spesifikasi produk diperlonggar dan menghasilkan harga yang lebih rendah?

Tujuan Desain Produk Dan Jasa

  • Fokus utama adalah kepuasan pelanggan.
    • Pendesain harus memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan dan perlu mendesain produk dan jasa sesuai untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
  • Fokus kedua terkait dengan fungsi, potensi biaya dan laba , mutu, penampilan, volume terduga, kemudahan produksi, kemudahan perakitan, serta kemudahan pelayanan atau pemeliharaan.

Masalah - Masalah Yang Terkait Dengan Desain Produk Dan Jasa

  • Hukum, etika dan lingkungan
    • Pendesain perlu mempertimbangkan alternatif desain yang dapat diterima pemerintah dan pelanggan serta perlu memperhatikan lingkungan. Pendesain sebaiknya menuruti panduan sebagai berikut:
  • Buat desain yang konsisten dengan sasaran organisasi.
  • Memberikan nilai sesuai harapan pelanggan.
  • Buat kesehatan dan keselamatan menjadi perhatian utama.
  • Perhatikan potensi kerusakan lingkungan.
  • Siklus hidup
    • Pengenalan: produk & jasa belum dikenal konsumen, pertumbuhan : produk & jasa lebih andal dan murah, kedewasaan : perbaikan desain dan permintaan nomal dan penurunan: adanya upaya memperpanjang masa manfaat produk atau jasa.
  • Standarisasi
    • Tidak adanya variasi dalam produk, jasa, atau proses, dan biasanya dibuat dalam jumlah banyak dengan objek serupa.

Keuntungan:

  1. Lebih sedikit bagian yang menangani persediaan dan produksi.
  2. Mengurangi biaya waktu dan pelatihan.
  3. Berpeluang untuk mengoperasikan jangka panjang dan otomatisasi.

Kerugian: 

  1. Biaya perubahan desain yang besar meningkatkan resistensi terhadap perbaikan.
  2. Penurunan berbagai hasil dalam permintaan konsumen yang lebih sedikit.
  • Mendesain untuk penyesuaian massal

Strategi untuk menghasilkan barang, terutama terstandarisasi, tetapi menyertakan beberapa tingkat kesesuaian. Ada 2 taktik, yaitu:

  1. Diferensiasi tertunda: proses untuk menghasilkan, tetapi tidak benar-benar menyelesaikan produk atau jasa, menunda penyelesaian sampai pilihan atau spesifikasi pelanggan diketahui.
  2. Desain yang teratur: Bentuk standarisasi di mana bagaian-bagian komponen dikelompokkan ke berbagai ukuran standar yang mudah diganti atau dipertukarkan.
  • Keandalan

Kemampuan produk, bagian, atau sistem untuk menjalankan fungsi yang dikehendaki berdasarkan serangkaian kondisi yang ditetapkan. Cara meningkatkan keandalan: Memperbaiki komponen desain, memperbaiki teknik produksi/perakitan, memperbaiki pengujian, dll.

  • Desain yang tangguh

Desain yang mengakibatkan produk atau jasa dapat berfungsi selama kisaran kondisi yang luas.

  • Tingkat kebaruan

Perubahan desain produk atau jasa dapat berkisar dari modifikasi produk atau jasa yang sudah ada sampai produk atau jasa yang sama sekali baru.

  • Perbedaan budaya

Pendesain produk di perusahaan yang beroperasi secara global juga harus mempertimbangkan setiap perbedaan budaya dari beragai negara atau kawasan yang berkaitan dengan produk.

  • Desain produk global

Desain produk global dapat memberikan hasil desain yang meningkatkan kemampuan untuk dipasarkan dan kegunaan dari suatu produk. Adanya keragaman tim desain internasional dapat menghasilkan berbagai sudut pandang serta ide dan informasi untuk memperkaya proses desain.

Tahapan Dalam Desain Dan Pengembangan Produk

  1. Penciptaan ide: rantai pasokan, kompetitor, riset.
  2. Analisis kelayakan: analisis pasar, ekonomi dan teknik.
  3. Spesifikasi produk: uraian terperinci untuk memenuhi keinginan pelanggan.
  4. Spesifikasi proses: dibutuhkan untuk menghasilkan produk.
  5. Pengembangan contoh produk : untuk melihat apakah ada suatu masalah dalam spesifikasi produk atau proses.
  6. Tinjauan desain: pembuatan segala perubahan yang diperlukan atau sengaja menelantarkannya.
  7. Uji pasar: Untuk menentukan tingkat penerimaan konsumen.
  8. Pengenalan produk: mempromosikan produk.
  9. Ealuasi tindak lanjut: Menentukan perubahan apa yang diperlukan dan menyaring ramalan.

Mendesain Untuk Produksi

  • Rekayasa Simultan: membawa karyawan desain dan rekayasa produksi bersama-sama di tahap desain awal untuk mengembangkan produk serta proses secara simultan guna menciptakan produk.
  • Desain dengan bantuan komputer: menggunakan komputer grafis untuk mendesain produk. Jika ada sejumlah alternatif desain, komputer dapat memberikan berbagai kemungkinan dengan cepat dan mengidentifikasi kemungkinan terbaik dengan mempertimbangkan kriteria pendesain.
  • Persyaratan produksi: Pendesain perlu memahami kemampuan produksi dengan jelas. Kemampuan produksi ini membantu untuk memilih desain sesuai dengan kemampuan.
  • Daur ulang: memperoleh kembali bahan baku untuk penggunaan yang akan datang. Desain untuk daur ulang, mengacu pada desain produk yang mempertimbangkan kemampuan agar bisa membongkar produk yang digunakan untuk memperoleh kembali bagian yang dapat didaur ulang.
  • Proses produksi ulang: pembaruan produk yang digunakan dengan menggantikan komponen usang atau rusak dan menjual kembali produk.
  • Kesamaan komponen: perusahaan dapat menyadari manfaat signifikan ketika suatu suku cadang dapat digunakan dalam beberapa produk.

Penyebaran Fungsi Mutu

Pendekatan yang memadukan “suara pelanggan” ke pengembangan produk dan jasa. Tujuan: untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan diperhitungkan dalam setiap aspek proses.

  • Model Kano:
    • Model yang menguraikan hubungan antara kebutuhan pelanggan dan kepuasan pelanggan untuk tiga kategori karakteristik desain: karakteristik yang “harus dimiliki”, karakteristik yang“ diharapkan”, dan karakteristik yang “mengesankan”.

Desain Jasa

Jasa: Sesuatu yang dilakukan kepada atau untuk pelanggan.
Desain jasa meliputi pengembangan atau perbaikan seluruh paket jasa:

  • Sumber daya fisik yang dibutuhkan.
  • Barang yang menyertainya yang dibeli atau dikonsumsi pelanggan, atau disediakan dengan jasa.
  • Jasa eksplisit (fitur mutlak/inti jasa, seperti persiapan pajak).
  • Jasa implisit (fitur pendukung/tambahan, seperti keramahan, kesopanan).

Tinjauan desain jasa

Desain jasa dimulai dari keputusan fokus jasa dan target pasar, kebutuhan pelanggan dan harapan target pasar harus ditentukan. Ada 2 masalah penting terkait desain jasa, yaitu tingkat variasi kebutuhan jasa dan tingkat hubungan dengan pelanggan serta keterlibatan pelanggan pada sistem penyampaian.

Tahapan proses desain jasa:

  • Membuat konsep: penciptaan ide, penilaian kebutuhan pelanggan, penilaian potensi permintaan.
  • Mengidentifikasi komponen paket jasa yang dibutuhkan.
  • Menentukan spesifikasi kinerja.
  • Menerjemahkan spesifikasi kinerja ke spesifikasi desain.
  • Menerjemahkan spesifikasi desain ke spesifikasi penyampaian.

Cetak Biru Jasa

Metode yang digunakan dalam desain jasa untuk menguraikan dan menganalisis jasa yang diusulkan. Cetak biru jasa menunjukkan pelanggan dasar dan tindakan jasa yang terdapat dalam operasi jasa.

Beberapa tahapan utama dalam cetak biru jasa:

  • Menentukan batasan jasa dan memutuskan tingkat rincian yang dibutuhkan.
  • Mengidentifikasi dan menentukan urutan pelanggan serta tindakan dan interaksi jasa.
  • Menentukan estimasi waktu untuk setiap tahapan proses serta variasi waktunya.
  • Mengidentifikasi titik-titik kegagalan potensial dan mengembangkan rencana untuk mencegah atau memperkecilnya, serta rencana untuk merespon kesalahan jasa.

Karakteristik sistem jasa yang didesain dengan baik

  • Konsisten dengan misi organisasi.
  • Ramah bagi pengguna.
  • Tangguh ketika variabilitas merupakan faktor penting.
  • Mudah untuk dipertahankan.
  • Berbiaya efektif.
  • Memiliki nilai nyata bagi pelanggan.
  • Memiliki hubungan efektif antara operasi dibelakang layar dan di depan layar.
  • Memiliki tema sederhana yang menyatukan, seperti kenyamanan atau kecepatan.
  • Memiliki fitur desain dan pengendali yang akan memastikan jasa itu andal dan bermutu tinggi.

Tantangan desain jasa:

  • Kebutuhan yang berubah-ubah.
  • Jasa dapat sulit diuraikan.
  • Hubungan dengan pelanggan biasanya jauh lebih tinggi dalam bidang jasa.
  • Desain jasa harus mempertimbangkan pertemuan penyedia jasa dengan pelanggan.

Pedoman untuk desain jasa yang sukses:

  • Mendefinisikan paket jasa secara rinci.
  • Berfokus pada operasi dari perspektif pelanggan.
  • Kenali bahwa pengetahuan pendesain mengenai sistem dapat memberikan mereka perspektif yang sangat berbeda dibandingkan dengan perspektif pelanggan, lalu ambil langkah untuk mengatasi hal ini.
  • Memastikan bahwa manajer terlibat dan akan mendukung desain setelah desain dilaksanakan.
  • Mendefinisikan mutu untuk hal berwujud dan tidak berwujud.
  • Memastikan bahwa kebijakan perekrutan, pelatihan, dan imbal jasa sesuai dengan harapan jasa.
  • Menetapkan prosedur untuk menangani peristiwa yang dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi.
  • Menetapkan sistem untuk memantau, mempertahankan, dan memperbaiki jasa.

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Siklus Ekonomi

Teori Konsumsi dan Investasi