Dampak Covid 19 Pada Ekonomi dan sektor yang terdampak paling parah
Menurut penelitian terbaru oleh SMERU Institute, hal tersebut akan berdampak besar pada penurunan perekonomian dari 1% menjadi 4%, angka kemiskinan dari 9,2% menjadi 9,7%, dan status angkatan kerja, termasuk enam sektor yang dapat digunakan sebagai informasi dasar bagi pengambil keputusan untuk merumuskan strategi yang efektif. Terutama untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19 terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
Karena pandemi virus korona 2019 atau pandemi Covid-19, enam area bisnis mungkin terdampak parah. Termasuk penyedia akomodasi, makanan dan minuman, perdagangan, transportasi dan penyimpanan, konstruksi, industri pengolahan, dan jasa lainnya.
Krisis ekonomi yang dipicu oleh pandemi Covid-19 telah mempengaruhi situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Guna mencegah penyebaran virus corona, kegiatan ekonomi dikurangi melalui pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang berujung pada kontraksi ekonomi di berbagai sektor. Hambatan perdagangan dengan mitra dagang Indonesia memiliki dampak yang serupa.
Akibatnya, beberapa pekerja terpaksa di-PHK sementara. Beberapa di antaranya bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Banyak pekerja di sektor informal menganggur. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, penurunan jumlah tenaga kerja akan terus terjadi. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada triwulan I 2020 angka ini di Indonesia hanya 2,97%.
SMERU mengkategorikan berbagai karakteristik angkatan kerja dalam enam sektor berdasarkan kategori pengeluaran (sebagai sinonim dari kesejahteraan), status formal / informal, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Enam bidang usaha ini dipilih karena rasio angkatan kerja yang relatif besar: 70,5 juta.
Comments
Post a Comment