Analisis Keseimbangan
Analisis Keseimbangan Klasik
Dalam dunia nyata pasar sulit untuk berada dalam keseimbangan
(Jangka pendek), kemungkinan yang terjadi adalah keseimbangan pasar.
Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik:
- Asumsi – asumi
- Pentingnya pondasi analisis keseimbangan mikro
perilaku konsumen, perilaku produsen dan pasar persaingan sempurna
- Analisis sisi penawaran
Apa yang diproduksi akan terserap oleh permintaan, sampai pasar mencakup keseimbangan.
- Analisis jangka pendek (≤ 5 th) dan jangka panjang
Dalam jangka panjang perekonomian dianggap full employment (faktor produksi terutama modal dan tenaga kerja tingkat pemanfaatannya ≥ 96%.
Arus Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor
Arus Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor
Fungsi Produksi Agregat
Y = f (K,L)
Dimana :
Y = produksi agregat (PDB)
K = Stok barang modal
L = tenaga kerja
Dalam jangka pendek K bersifat Konstan
Y = F (L)
- TP (Produk Total) yaitu jumlah total ouput yang diproduki selama waktu tertentu
- MP (Marginal Product) adalah tambahan dalam prosuk total karena penambahan penggunaan atu unit faktor produksi.
Awalnya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan
produksi agregat, tetapi karena berlakunya hukum pertambahan hasil yang makin
menurun, sampai jumlah tertentu penambahan tenaga kerja justru akan menurunkan
produksi agregat.
Contoh Soal
Jumlah Tenaga Kerja (L) |
∆L |
Produk Total (TP) |
∆TP |
Produk Marginal (MP) |
1 |
1 |
150 |
150 |
150 |
2 |
1 |
360 |
210 |
210 |
3 |
1 |
660 |
300 |
300 |
4 |
1 |
1000 |
340 |
340 |
5 |
1 |
1250 |
250 |
250 |
6 |
1 |
1380 |
130 |
130 |
7 |
1 |
1400 |
20 |
20 |
8 |
1 |
1400 |
0 |
0 |
9 |
1 |
1350 |
-50 |
-50 |
Menunjukkan produk total (TP) pada awalnya meningkat
dengan cepat sejalan dengan pertambahan tenaga kerja dan mencapai maksimum (TP
= 1400 unit) pada saat tenaga kerja sebanyak 7 orang. Jika penambahan tenaga
kerja terus dilakukan produk total akan mengalami penurunan karena produksi
marginal sudah negatif.
Kesempatan Kerja Dalam Keseimbangan
- Upah riil akan berubah jika upah nominal atau harga berubah.
- Bila upah riil turun, permintaan terhadap tenaga kerja meningkat
- Jumlah TK memberikan keuntungan maksimum tercapai pada saat upah rill (W/p) = MP
- Permintaan tenaga kerja
Adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai laba maksimum yang berada dalam pasar persaingan sempurna.
- Untuk memaksimumkan utilitas hidupnya, konsumen harus memaksimumkan konsumsinya dan harus bekerja
- Jumlah jam kerja yang ditawarkan sangat tergantung pada prefensinya bekerja atau tidak bekerja dan biaya ekonomi dari tidak bekerja
- Jika upah riil makin tinggi, konsumen akan menambah jam kerja
- Penawaran tenaga kerja
Adalah jumlah jam tenaga kerja yang ditawarkan oleh individu
(konsumen) pada berbagai tingkat upah (nominal) dalam upaya memaksimumkan
utilitas hidupnya.
Tingkat Output Keseimbangan
Keseimbangan
pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat
penawarannya.
Netralitas Uang
- Netralitas uang mempunyai makna bahwa uang tidak dapat mempengaruhi tingkat output. Uang hanya akan mempengaruhi permintaan agregat.
- Pandangan tersebut merupakan
konsekuensi dari dua asumsi teori klasik yaitu fungsi uang hanya sebagai
alat tukar dan pasar akan selalu berada pada tingkat full employment.
- Karena uang hanya sebagai alat tukar,
penambahan uang beredar hanya akan meningkatkan permintaan agregat (kurva
AD bergeser ke kanan)
- Asumsi full employment menyebabkan
kurva penawaran berbentuk tegak lurus dimana dalam jangka pendek penawaran
agregat tidak dapat ditambah.
Jumlah Uang Beredar, Permintaan dan Penawaran Agregat
Kurva AD1 adalah tingkat permintaan agrerat. Jika jumlah
uang d tambah akan bergeser ke kurva AD2 dan jika terjadi penambahan uang
beredar maka akan terjadi pergeseran ke kurva AD3.
Dengan kata lain jika jumlah uang beredar ditambah kurva
AD bergeser ke kanan. Sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, kurva AD
bergeser ke kiri.
Kurva AS tegak lurus menggambarkan bahwa dalam jangka
pendek penawaran agregat tidak dapat ditambah. Keseimbangan ekonomi tercapai
saat AD = AS
MODEL KESEIMBANGAN KEYNESIAN
Pembahasan
model Keynesian penting karena:
- Lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro.
- Lebih mudah membandingkan Klasik dan Keynes.
Pentingnya Sisi Permintaan
- Jika model klasik mementingkan
penawaran agregat, model Keynes sangat memperhatikan sisi permintaan.
- Tingginya penawaran tidak diimbangi
dengan peningkatan permintaan.
- Penyebab ambruknya perekonomian
1929-1933 adalah tidak stabilnya sektor swasta sehingga perlu campur
tangan pemerintah dengan menstimulir permintaan agregat.
Komponen-Komponen Permintaan Agregat
Y
= C+I+G+(X-M)
C = C0 + bY
I =
I0 (Investasi Otonomus)
G = G0
X = X0
M = M0
- Total Pengeluaran Agregat (AE) = C+I+G+(X-M)
- Aggregate Expenditure = C0 + bY + I0
+ G0 + (X0 – M0)
- Persamaan ini dapat disederhanakan
menjadi: AE = A + bY
Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
- Berdasarkan model Keynes tidak semua
output (Y) dibelanjakan, bagian yang tidak dibelanjakan disebut tabungan.
- Y = C + S
- PDB = Konsumsi Rumah Tangga +
Tabungan
Perekonomian
dikatakan berada dalam keseimbangan jika pengeluaran agregat = pendapatan
nasional. Tingkat output (Y atau PDB) yg tercapai pada kondisi keseimbangan
dikenal sebagai pendapatan nasional dalam keseimbangan atau output keseimbangan
yang dinotasikan dengan Y*.
Model Keseimbangan Perekonomian Tertutup
- Model 2 Sektor
Hanya
terdiri dari rumah tangga dan perusahaan sehingga AE = C+I
Keseimbangan
tercapai jika AE = Pendapatan Nasional
Y* = AE (C0+I0+bY*)
Y* = A/(1-b)
- Model 3 Sektor
Memasukkan
peran pemerintah (G) sehingga keseimbangan tercapai jika AE = C+I+G
Misalkan
C = 100 + 0.8Y dan I0 = 200
Maka
AE = C+I = 100 + 0.8Y + 200
Besarnya
Y* dapat dihitung dg menyamakan Y dan AE
Y*
=
300 + 0.8Y*
Y*
- 0.8Y = 300
0.2Y*
=
300
Y*
=
1.500
Besarnya
output keseimbangan Y* adalah 1.500 yang terdiri atas
konsumsi
dan investasi. Besarnya konsumsi pada posisi
keseimbangan adalah: C = 100 + 0.8Y* = 100 + 0.8 (1.500) = 1.300
Dampak Perubahan Pengeluaran Otonomus
Fungsi investasi otonomus berubah menjadi 250 sehingga pengeluaran agregat berubah:
AE
= C + I1 = 100 + 0.8Y + 250
= 350 + 0.8Y*
Sehingga output keseimbangan yang baru (Y*1) juga berubah menjadi:
Y*1
= AE1 =
350 + 0.8Y*1
0.2Y*1= 350
Y*1 =
350/0.2
Y*1 =
1.750
Perubahan
output keseimbangan:
ΔY* = Y* – Y*1
=
1.750 – 1.500
Penambahan
Investasi Otonomus 50 menyebabkan Y meningkat
Model
3 Sektor
AE = C + I + G
= C0 + bY + I0 + G0
= A + bY dimana A = C0 + I0 + G0
Misalkan
pengeluaran pemerintah adalah G = 300 maka pengeluaran agregat
Menjadi:
AE = 100 + 0.8Y* + 200 + 300 = 600 + 0.8Y*
Y* = 3.000
Pada
tingkat keseimbangan besarnya C = 100 + 0.8 (3000) = 2.500
Dampak Perubahan Pengeluaran Pemerintah
Anggap
pengeluaran otonomus pemerintah
bertambah
sebesar 100 sehingga G0 = 400
AE
= 100 + 0.8Y* + 200 + 400 = 700 + 0.8Y*
Y* = 700 + 0.8Y*
Y*
= 3.500
Model Keseimbangan Perekonomian Terbuka (Model 4 Sektor)
AE =
C+I+G+(X-M)= C+I+G+NX
= C0 + bY + I0 + G0 + (X0 – M0)
= A + bY dimana A = C0 + I0 + G0 +
NX
merupakan
pengembangan kasus sebelumnya
dengan
menambahkan data X = 75 dan M = 25
AE = 100 + 0.8Y + 200 + 300 + (75-25) = 650
+ 0.8Y
0.2Y* = 650
Y* = 3.250
MODEL KESEIMBANGAN SISTESIS KLASIK – KEYNESIAN (MODEL IS-LM)
- Model IS-LM menjelaskan bahwa kondisi
keseimbangan ekonomi (keseimbangan umum) akan tercapai bila pasar
barang-jasa dan pasar uang-modal secara simultan berada dalam
keseimbangan.
- Asumsi Pokok: kombinasi antara asumsi Klasik (pasar senantiasa berada dalam keseimbangan) dan asumsi Keynes. Secara rinci sbb:
- Pasar selalu dalam keseimbangan
- Berlaku Hukum Walras (jika sebanyak n-1 pasar sudah seimbang, maka pasar ke n niscaya telah mencapai keseimbangan).
- Fungsi uang sbg alat transaksi dan spekulasi.
- Perekonomian tertutup
- Komparatif statis: mengabaikan perubahan dari waktu ke waktu
Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
- Keseimbangan pasar barang-jasa
tercapai bila penawaran barang dan jasa (Aggregate Supply) = permintaannya
(Aggregate Demand). Pada kondisi keseimbangan, total produksi = total
pengeluaran.
Y
= AE
C+S
= C+I
- Atau keseimbangan pasar barang-jasa
tercapai bila S=I
- Saving mewakili sisi penawaran
aggregate telah sama dengan Investasi yang mewakili permintaan aggregate
- Kondisi itu digambarkan oleh sebuah
kurva yang disebut kurva IS (Investment = Saving)
Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
- Perekonomian dikatakan seimbang bila
pasar barang-jasa dan pasar uang-modal telah berada dalam kondisi
keseimbangan. Secara grafis keseimbangan tersebut tercapai bila Kurva IS
berpotongan dengan Kurva LM.
- Keseimbangan ekonomi dikatakan berubah jika secara grafis titik keseimbangannya berubah. Ada tiga penyebab perubahan keseimbangan perekonomian:
- Kurva LM bergeser, Kurva IS tetap
- Kurva IS bergeser, Kurva LM tetap
- Kurva IS dan LM bergeser bersamaan
- Kondisi Ideal terjadi bila kurva IS dan LM secara bersamaan bergeser ke kanan
Comments
Post a Comment