Teori Konsumsi dan Investasi

TEORI KONSUMSI

1. Pengertian Konsumsi

  • Kegiatan menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa dalam suatu periode tertentu
  • Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu
  • Pada dasarnya, faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adalah pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C) juga makin tinggi : C = f(Y)

Teori Keynes

  • Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi

    • Tingkat konsumsi rumah tangga pada suatu periode ditentukan oleh pendapatan disposabel yang diterima dalam periode tersebut. Terdapat hubungan positif diatara konumsi dan pendapatan diposabel, yaitu semakin tinggi pendapatan disposabel semakin banyak tingkat konumsi yang akan dilakukan rumah tangga
    • Apabila pendapatan disposabel meningkat maka tingkat konsumsi juga akan meningkat tetapi pada jumlah yang lebih kecil dari peningkatan pendapatan
    • Walaupun seseorang atau sekeluarga tidak mempunyai pendapatan, mereka masih tetap melakukan pembelanjaan konsumsi

Rumus Teori Konsumi Keynes

Teori Konsumsi dan Investasi

Contoh Soal

Hubungan Antara Pendapatan Dispsoabel dan Konsumsi

Pendapatan Disposabel

Konsumsi

Δ Pendapatan Disposabel

Δ Konsumsi

0

200

-

-

1.000

1.000

1.000

800

2.000

1.800

1.000

800

3.000

2.600

1.000

800

4.000

3.400

1.000

800

5.000

4.200

1.000

800

Keterangan : Δ = perubahan

Kecenderungan Mengonsumsi Marginal (Marginal Propensity to Consume)

  • Kecenderungan mengosumsi marginal (MPC) adalah konsep yang memberikan gmbaran tentang konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit dengan rumus:

  • Jumlah tambahan konsumsi tidak akan lebih besar daripada tambahan pendapatan disposabel, sehingga MPC tidak akan lebih dari 1. angka MPC juga tidak mungkin negatif, dimana jika pendapatan disposabel terus meningkat, konsumsi terus menurun sampai nol (tidak ada konsumsi), maka 0  MPC  1

Kurva Konsumsi dengan MPC Menurun


  • Makin mendatarnya sudut kemiringan garis-garis singgung menunjukkan MPC makin kecil pada saat pendapatan disposabel meningkat
  • Maka terjadi gejala jika negara makin makmur dan adil, porsi pertambahan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi makin berkurang. Sebaliknya kemampuan menabung meningkat.

Kecenderungan Mengonumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)

  • Kecenderungan mengkonsumi rata-rata (APC) adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total
  • Rumus :


  • Karena besarnya MPC <1, maka APC <1

Contoh Soal

Hubungan Antara

Pendapatan Dispoabel dan Konsumsi, MPC dan APC

Pendapatan  Disposabel

Konsumsi

Δpendapatan Disposabel

Δkonsumsi

MPC

APC

0

200





1.000

1.000

1.000

800

0,80

1,00

2.000

1.800

1.000

800

0,80

0,90

3.000

2.600

1.000

800

0,80

0,87

4.000

3.400

1.000

800

0,80

0,85

5.000

4.200

1.000

800

0,80

0,84

Keterangan : MPC = Δkonsumsi / Δpendapatan disposabel

                      APC = konsumsi / pendapatan disposabel 

Kurva MPC dan APC

d. Hubungan Konsumsi dan Tabungan

  • Pendapatan disposabel yang diterima Rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkn sisanya ditabung. Dengan demikian dinyatakan : Yd= C + S
  • Setiap tambahan penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal (MPS) dan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (APS)
  • APC + APS = 1
  • MPC +MPS = 1
  • Bila APC = MPC, dan MPS = APS, maka pola konsumsi dan tabungan bersifat jangka panjang
  • Bila APC ¹MPC, maka pola konsumsi dan tabungan bersifat jangka pendek

Contoh Soal

Hubungan Antara MPC dan MPS, APC dan APS

Pendapatan Disposabel

Konsumsi

Tabungan

Δpendapatan Disposabel

Δ

Konsumsi

Δ

Tabungan

MPC

MPS

APC

APS

0

200

-200

-

-

-





1.000

1.000

0

1.000

800

-

0,8


1,00

0

2.000

1.800

200

1.000

800

200

0,8

0,2

0,90

0,10

3.000

2.600

400

1.000

800

200

0,8

0,2

0,87

0,13

4.000

3.400

600

1.000

800

200

0,8

0,2

0,85

0,15

5.000

4.200

800

1.000

800

200

0,8

0,2

0,84

0,16

Keterangan : MPS = Δtabungan / Δpendapatan Disposabel

                        APS = Tabungan / Pendapatan Disposabel

Break Even Point (BEP)

Kondisi break even terjadi jika pendapatan hanya cukup untuk menutup pengeluaran konsumsi (Y=C, atau S= 0)

Contoh Soal

Pada pendapatan rumah tangga sebesar Rp 1.000.000,00 pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 1.150.000,00. Pada saat pendapatannya meningkat menjadi Rp 2.000.000,00 pengeluaran konsumsinya juga meningkat menjadi Rp 1.950.000,00. BEP terjadi pada pendapatan sebesar berapa ?

 

Diketahui : Y1= 1.000.000  Y2= 2.000.000

                   C1= 1.150.000 C2 =1.950.000

Ditanya : BEP?

Jawaban :

C- C1= MPC ( Y -  Y1 )

C – 1.150.000 = 0,8 ( Y – 1.000.000)

C= 1.150.000 – 800.000 + 0,8

C = 350.000 + 0,8Y

BEP : Y = C

Tadi di dapat C = 350.000 + 0,8Y

                        Y          = 350.000 + 0,8Y

                    Y – 0,8Y  = 350.000

                    Y ( 1- 0,8)= 350.000

                            0,2Y = 350.000

                        Y          = 350.000 / 0,2

                        Y          = 1.750.000

Maka BEP yang terjadi pada pendapatan Rp. 1.750.000

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

Faktor – faktor Ekonomi

         Pendapatan rumah tangga

         Kekayaan rumah tangga

         Jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat

         Tingkat bunga

         Perkiraan tentang masa depan

         Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan ditribusi pendapatan

Faktor – faktor Demografi

         Jumlah Penduduk

         Komposisi Penduduk

Faktor-faktor non Ekonomi

         Faktor sosial Budaya

TEORI INVESTASI

2.  Pengertian Investasi

  •  Investasi adalah  kegiatan untuk mendayagunakan dana/modal. Terkadang investasi di samakan dengan pengertian biaya tapi berbeda dengan pengertian ongkos
  • Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan. Pembelian barang modal baru
  • Investasi persediaan penambahan stok barang modal atau aset produktif

Macam Investasi

  • Investasi jangka pendek adalah investasi yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan secara langsung dari dana yang dikeluarkan, misal : investasi untuk bisnis pemondokan (kos-kosan), rumah makan,dll
  • Investasi jangka panjang adalah investasi yang bertujuan untuk menciptakan peluang dan prospek keuntungan yang lebih besar. Misalnya investasi jalan dan jembatan, investasi property, investasi pendidikan, dll

Nilai Waktu dari Uang

Nilai Sekarang (Present Value)


Contoh:

Rudi ditawari sebuah rencana usaha dengan investasi awal sebesar Rp. 100 juta. Berdasarkan proposal, lima tahun kemudian nilai nominal uang yang dia peroleh adalah Rp. 161 juta. Apakah nilai Rp. 161 juta lima tahun mendatang itu lebih besar dari Rp. 100 juta saat ini? Seandainya, untuk menjalankan usahanya, rudi harus meminjam dari bank dengan bunga 15% pertahun. Rudi berharap tingkat pengembalian investai setidak-tidaknya sama dengan 15%.

Jawaban


  • Rp. 80,1 juta kurang dari Rp. 100 juta maka proposal ditolak atau dengan kesimpulan return dari investasi lebih kecil dari tingkat bunga pinjaman

  • Tingkat pengembalian investasi ternyata hanya 10 % per tahun, lebih kecil daripada biaya bunga pinjaman yang 15 % per tahun

Nilai Masa Mendatang (Future Value)

Jika investasi awal dinotasikan sebagai A, nilai masa mendatang yang diharapkan adalah F, waktu adalah t, dan tingkat pengembalian invetasi yang diharapkan adalah > 15%, maka:

Nilai mendatang yang diharapkan rudi 5 tahun kedepan dari invetasi saat ini adalah minimal Rp. 201 juta. Sedangkan yang ditawarkan proposal usaha hanya Rp. 161 juta, karena tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan hanyalah 10%. Propoal ditolak

Kriteria Investasi

  • Payback Period
  • Benefit/Cost Ratio
  • Net Present value

Contoh Soal

PT. Tiara Sakti ditawarkan sebuah proposal investai berupa proyek pembangunan pabrik pengolahan limbah tapioka di daerah Lampung. Usia proyek direncanakan tujuh tahun. Invetasi awal dibutuhkan Rp. 1.000 juta. Persiapan pabrik satu tahun. Biaya maupun penerimaan hasil penjualan selama tujuh tahun mendatang dianggap tetap. Biaya operasional per tahun Rp. 200 juta dan peneriman per tahun Rp. 400 juta. Jika dana untuk prpyek berasal dari pinjaman dengan bunga 15% per tahun. Hitunglah apakah proposal investasi tersebut dapat diterima? 


Metode  Nondiskonto

Tahun

Kas Keluar

(C)

Kas Masuk

(B)

Arus Kas Bersih

(B) – (C)

Akumulasi Arus Kas Bersih

0

1.000

0

-1.000

-1.000

1

200

400

200

-800

2

200

400

200

-600

3

200

400

200

-400

4

200

400

200

-200

5

200

400

200

0

6

200

400

200

200

7

200

400

200

400

Total

2.400

2.800

400


Payback Period dilihat dari angka akumulasi kas bersih pada saat mencapai nilai nol. Pada saat itu proyek telah mencapai titik impas. Dari tabel terlihat kondisi itu tercapai di tahun kelima. Periode titik impas adalah lima tahun

Benefit/Cost Ratio = B/C = 2.800/2.400 = 1,17, karena B/C lebih dari 1 maka proposal investasi dapat diterima

Metode Diskonto

Tahun

Faktor Dikonto

(15%)

Kas Keluar

(C)

Kas Masuk

(B)

Arus Kas Bersih

(B) – (C)

Akumulasi Arus Kas Bersih

0

1,00

1.000

0

-1.000

-1.000

1

0,87

174

348

174

-826

2

0,76

152

304

152

-674

3

0,66

132

264

132

-542

4

0,57

114

228

114

-428

5

0,50

100

200

100

-328

6

0,43

86

172

86

-242

7

0,38

76

152

76

-166

Total


1.834

1.668

-166


Payback Period, ternyata ampai tujuh tahun tidak mencapai titik impas dilihat dari angka akumulasi yaitu -166.

Benefit/Cost Ratio = B/C = 1.668/1.834 = 0,91, karena B/C kurang dari 1 maka proposal investasi tidak dapat diterima.

Net Present Value = 1.834 – 1.668 = -166, karena angakanya kurang dari nol maka proposal ditolak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

  • Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
    • Kondisi internal perusahaa
    • Kondisi Eksternal perusahaan
  • Biaya Investasi
    • Tingkat bunga pinjaman

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Siklus Ekonomi