Studi Kelayakan Bisnis (Banana Sale)

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Studi Kelayakan
1.2.Tujuan Bisnis
    1.2.1.      Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
1.3.Manfaat Bisnis
    1.3.1.      Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
BAB II ANALISIS ASPEK
2.1.Aspek Manajemen
    2.1.1.      Profil Perusahaan
    2.1.2.      Logo
    2.1.3.      Bentuk Badan Usaha
    2.1.4.      Struktur Organisasi
    2.1.5.      Koordinasi, Implementasi dan Pengendalian
2.2.Aspek Keuangan
    2.2.1.      Sumber Dana
    2.2.2.      Alokasi dan Investasi
    2.2.3.      Metode Peniliaian Investasi
2.3.Aspek Pasar dan Pemasaran
    2.3.1.      Sisi penawaran
    2.3.2.      Sisi permintaan
    2.3.3.      Sisi Pasar
    2.3.4.      Sisi Strategi
2.4.Aspek Teknis dan Teknologi
    2.4.1.      Produk Yang di Hasilkan
    2.4.2.      Teknologi yang Digunakan
    2.4.3.      Proses produksi
    2.4.4.      Peralatan yang digunakan
    2.4.5.      Aset lain – lain
2.5.Aspek Hukum
    2.5.1.      Legalitas Usaha
2.6.Aspek Sosial dan Ekonomi
    2.6.1.      Aspek Sosial
    2.6.2.      Aspek Ekonomi
    2.6.3.      Aspek Komersial
BAB III ANALISIS SWOT
3.1.Pengelompokan SWOT
    3.1.1.      Kekuatan ( Strengths )
    3.1.2.      Kelemahan ( Weaknesse )
    3.1.3.      Peluang ( Opportunities )
    3.1.4.      Ancaman ( Threats )
3.2.Analisis IFAS dan Efas.
    3.2.1.      IFAS
    3.2.2.      EFAS
    3.2.3.      SFAS
3.3.G.E Matriks
    3.4.Matrik TOWS
    3.5.Rencana Oprasional
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Studi Kelayakan

Saat ini wisata kuliner di Indonesia dipenuhi dengan berbagai macam variasi makanan, mulai dari camilan, kue, hingga masakan khas nusantara. Berbagai pengusaha kuliner memutar otak untuk menyajikan makanan yang berbeda dan memiliki inovasi, hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian konsumen terhadap jenis makanan yang diproduksi. Tidak jarang sekarang ini kita temukan berbagai jenis makanan yang unik dan baru, sehingga kami tertarik untuk mencobanya, beberapa contoh adalah “Brownies Tempe”, “Bakso Keju”, “Martabak Pisang”, dsb. Mereka memberikan cita rasa baru terhadap jenis makanan yang mereka produksi, sehingga para konsumen pun penasaran dan menjadikan variasi makanan-makanan tersebut sebagai suatu bentuk penyegaran dari jenis-jenis makanan yang sudah biasa mereka konsumsi.

Untuk menciptakan makanan yang unik dan memiliki inovasi, kita tidak harus menggunakan bahan makanan yang sulit atau jarang dijumpai, dari bahan-bahan makanan disekitar kita pun dapat dimanfaatkan menjadi suatu jenis makanan yang unik, apalagi jika bahan makanan tersebut memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, jadi tidak hanya menarik dari segi cita rasa namum juga menyehatkan.

Bahan sederhana yang dapat kita manfaatkan untuk membuat suatu jenis makanan adalah pisang. pisang merupakan salah satu buahan yang sangat dikenal akan manfaatnya dari mencegah tekanan darah, membantu menurunkan berat badan, mencega anemia dan memperbaiki pencernaan. Dilihat dari hal tersebut pisang memiliki banyak manfaat bagi tubuh serta mudah di dapatkan dalam kehifupan sehari hari.

Sehingga kami memutuskan untuk memanfaatkan pisang dengan menjadikan makana ringan yaitu keripik pisang dengan berinovasi rasa mulai dari rasa original, coklat dll

Dengan menggunakan bahan bahan yang aman untuk kesehatan baik dari pengelolahan dan produksi

1.2.Tujuan Bisnis

Tujuan usaha Banana Sale adalah memanfaatkan buah bisang yang memiliki banyak manfaat serta menjadikan buah pisang bisa bertahan lama dengan cara menjadikan buah pisang menjadi keripik pisang yang bernama banana sale.

1.2.1. Tujuan Studi Kelayakan.

Tujuan  Dari studi kelayakan bisnis ini antara lain :

  1. Mengetahui pasar potensial yang tersedia
  2. Mengetahui apakah investasi yang akan ditanamkan layak untuk di jalankan.
  3. Mengetahui seluruh gambaran keunggulan dan kekurangan dari usaha yang akan di jalankan untuk melakukan tindakan – tindakan perbaikan dan peningkatan.
  4. Mengetahui peluang dan hambatan yang akan di hadapi sehingga penentuan strategi dan kebijakan yang akan di ambil tepat sasaran.

1.3.Manfaat Bisnis

Manfaat dari usaha bisnis yang akan dilakukan adalah untuk memanfaatkan buah pisang yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dengan cara di olah menjadi keripik pisang dengan berbagai inovasi rasa.

1.3.1.     Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Adapun manfaat yang diharapkan dari studi kelayakan bisnis ini adalah :

  • Perusahaan
    • Mengetahui potensi bisnis perusahaan dilihat dari aspek permintaan dan profitabilitas pasar.
    • Pihak pemilik perusahaan dan elemen – elemen lainya dapat mengetahui status kelayakan bisnisnya.
  • Masyarakat
    • Memberikan pengetahuan dalam melakukan studi kelayakan bisnis.
    • Memberikan kesempatan untuk mengoptimalkan potensinya.

BAB II
ANALISIS ASPEK

2.1 Aspek Manajemen

    2.1.1 Profil Perusahaan

        2.1.1.1 Nama Perusahaan

Usaha dibidang produk makanan ini dinamakan Banane Sale.

        2.1.1.2 Jenis Usaha/Bisnis

Usaha/Bisnis yang kami buat adalah dalam bidang makanan yang berfokus pada pengolahan buah pisang.

        2.1.1.3 Pemilik Usaha

Pemilik dari Banane Sale ini adalah 7 orang terbaik lulusan Universitas Komputer Indonesia, yang menanamkan modalnya dengan membuka atau membuat usaha dibidang makanan.

        2.1.1.4 Lokasi Usaha

Jalan Sepat I No. 17, RT.27 / RW. 11, Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro, Lampung 34381

        2.1.1.5 Visi, Misi dan Tujuan

  • Visi
Menciptakan sebuah merk dagang yang kompetitif dengan menggunakan mutu kualitas yang terbaik. Dengan membuat produk cemilan dengan inovasi baru yang berbeda dengan kripik pisang yang sudah ada.

  • Misi
    • Mengutamakan hasil produk dengan mutu yang terbaik kepada masyarakat
    • Memberikan harga yang terjangkau
3. Tujuan

  1. Memperoleh keuntungan dan memberikan produk terbaik dengan rasa yang tidak diragukan.
  2. Mengelolah buah pisang menjadi sebuah makanan ringan yang memiliki keunggulan
  3. Meningkatkan perekonomia masyarakat

2.1.2 Logo
Nama : Banana Sale
Arti warna.

( LOGO PRODUK ANDA ) kuning: Menjadi warna dari matahari, warna kuning membawa senyuman. Warna yang mudah dilihat dari jarak yang jauh  dan mengkomunikasikan keceriaan, keramahan, kesenangan dan energi. Warna kuning juga bisa diasosiasikan dengan kejernihan mental dan kepintaran. Secara keseluruhan, ramah dan menyenangkan – dan seperti yang mereka bilang “berpenampilan bagus dan cerdas.”

Hujau : Latar belakang atau Background yang bewarna hijau melambangkan akan kesuburan dn damai,dan dapat di artikan hujau adalah alam, yang berarti usaha yang kami jalankan bergantung pada alam.

2.1.3 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha perusahaan Banane Sale ini yaitu UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

2.1.4 Struktur Organisasi

2.1.4.1 Deskripsi Jabatan Owner

Bertugas Bertugas menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerja proyek. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.

Manajemen Keuangan :

Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol arus kas perusahaan. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan.

Manajemen SDM Bertugas : 

Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang sama pada karyawan. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.

Manajemen Operasional Bertugas:

Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efesien operasi perusahaan. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi. Mengawasi produksi barang Mengawasi persediaan dan distribusi barang Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang Meningkat sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. Mengatur dan mengelola biaya Mengelola program jaminan kualitas/quality control.

2.1.5 Koordinasi, Implementasi, dan Pengendalian

A. Koordinasi

Koordinasi adalah menghubungkan menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga dapat bekerjasama secara terarah dalam berusaha mencapai tujuan perusahaan. Koodinator antara direksi, dengan setiap divisi-divisi diatas sevara karyawan lain pada Banane Sale sangat berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Dimana masing-masing pemegang jabatan harus terus saling berkoordinasi satu sama lain agar menghindari dari kekacauan, perselisihan, bahkan kekosongan dengan kegiatan. Dengan adanya koordinasi antara atasan hingga bawahan, proses pendelegasikan pun akan lancer.

B. Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara terperinci. Implementasi yang dilakukan oleh Banane Sale berasal dari perencanaan yang matang. Contohnya seperti visi, misi, tujuan usaha kami, menghitung budgeting secara detail, menyusun strategi yang tidak biasanya dilakukan oleh bisnis kripik dan sebagainya. Setelah semua perencanaan matang, maka semua perencanaan itu wajib diimplementasikan.

C. Controlling

Pengawasan, Pengendalian atau Controlling fungsi manajemen yang berupa oleh atasan, serta terhadap perencanaan yang sebelumnya telah tersusun matang apakah telah tercapai atau justru belum mencapai sasaran. Maka dari itu controlling / pengendalian perlu untuk dilakukan. Bila perlu owner dari Banane Sale mengadakan koreksi, sehingga apa yang dilakukan karyawan, dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang dicapai.

2.2 Aspek Keuangan

2.2.1 Sumber Data

Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha, maka usaha ini menggunakan modal sendiri. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhkan dana untuk semua kegiatan.

2.2.2 Alokasi dana investasi

1. Biaya Peralatan

2. Biaya Perizinan

3. Biaya Operasional Per Bulan

4. Perkiraan Pendapatan

5. Proteksi Laba/Rugi

Laba/Rugi

= Total Pendapatan Pertahun – Total Biaya Pertahun
= Rp. 540.000.000 – Rp. 461.400.000
= Rp. 78.600.000
6. Asumsi Investasi Outlays
= Modal Awal – Proceed = Rp. 150.000.000 – Rp. 78.600.000
= Rp. 71.400.000

2.2.3 Metode Penilaian Investasi

a. Payback Period (PP)

payback Period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Payback period adalah suatu priode yang diperlukan untuk dapat menutupi kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow).
Maka dana yang di investasikan sebesar Rp. 150.000.000 akan diperoleh kembali dalam jangka waktu 1 tahun atau 9 bulan.

b. Net Profit Value (NPV)

Metode Net Profit Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceed) dengan nilai sekarang dengan biaya pengeluaran suatu investasi (outlays). Rumusan yang digunakan untuk menghitung Net Present Value (NPV) adalah sebagai berikut: NPV = -10z

C. Profability Indeks (PI)


d. Internal Rate Of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa dating.

Dilihat dari perhitungan diatas, maka hasil analisis IRR sbesar 43,05% artinya IRR > dari biaya modal maka proyek ini diterima dan dapat dijalankan

2.3 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.3.1 Sisi Penawaran

Banane Sale adalah salah satu UMKM yang menciptakan peluang usaha dalam pembuatan pisang. Banane Sale menawarkan produk-produk dengan berbahan dasar buah pisang. Produk yang kami buat mempunyai keunggulan berbeda dari produk serupa lainnya, yaitu dengan lebih banyak varian rasa. Produk yang kami buat terhitung baru dan unik, sehingga memungkinkan produk kami diminati oleh banyak masyarakat karena keunikan yang terdapat pada produk kami. Dengan jumlah barang yang di produksi diperkirakan mencapai 1.540kg/bulan unutk biaya produksi per kilogtam kisaran Rp. 6.000. Maka total penawaran pertahun yaitu:

2.3.2 Sisi Permintaan

Banane Sale merupakan salah satu cemilan. Pada saat ini cemilan berbahan baku pisang ini sebagai alternatif para konsumen. Di Indonesia, keripik pisang dengan berbagai varian rasa agak sulit ditemukan kecuali seperti rasa coklat, original, asin, dan pedas. Masyarakat Indonesia sendiri, biasanya ingin memilih suatu produk yang alami dengan harga yang bersahabat.

Produk banana sale dijual dengan harga Rp. 30.000/Pack. Sasaran konsumen yang di tergetkan yaitu masyarakat Indonesia , asing serta khsusnya para UMKM – UMKM yang ada di Indonesia yang bergerak di penjualan olahan makanan yang berbahan dasar pisang.

Dengan asumsi, masing – masing 2.000 Pack /bulan maka di perkirakan jumlah permintaan per bulan dengan pendapatan Rp.60.000.000/bulan. Dan jumlah permintaan dalam 1 tahun 2.000 Pack x 12 Bulan = 24.000 Pack dengan pendapatan Rp.720.000.000/Tahun.

2.3.3 Sisi Pasar

2.3.3.1 Bentuk Pasar

Dalam menjalankan usaha ini, Banane Sale mempunyai beberapa bentuk pasar dalam memasarkan produknya

  • Pasar Abstrak

Pasar yang kami pilih yaitu pemasaran melalui media sosial, dalam hal ini menajemen pemasaran melakukan survey, mengenai media sosial apa yang sedang trend. Media sosial yang kami pilih adalah Instagram, Facebook, Twitter, serta Line, selain itu kami juga mempunyai website khusus bisnis ini. Perusahaan kami mengikuti bazaar yang diselenggarakan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) sehingga dapat mempermudah kita dalam melakukan promosi.

  • Pasar Konkrit

Pasar konkrit yaitu merupakan lokasi tempat usaha pembuatan, dimana para konsumen bisa membeli produk secara langsung, melihat dan memilih barang-barang yang kita jual yang berlokasi di Jalan Sepat I No. 17, RT.27 / RW. 11, Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro, Lampung 34381.

2.3.3.2 Jenis Pasar

Jenis pasar Banane Sale merupkan jenis pasar persaingan sempurna karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

  1. Barang yang kita jual sifatnya homogen (sejenis)
  2. Jumlah pembeli dan penjual yang banyak
  3. Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam proses pembentukan harga.

2.3.3.3 Rencana Penjualan

2.3.3.4 Pangsa Pasar

2.3.4 Sisi Strategis
2.3.4.1 Bauran Pemasaran

  • Produk (Product)

Produk yang kami jual berbahan dasar dari pisang yang kemudian dijadikan bahan baku utama pembuatan keripik pisang Banane Sale.

  • Harga (Price)

Dengan melihat produk yang sejenis di pasar dengan harga relatif mahal kami memberikan produk Banane Sale sendiri dengan harga relatif murah yaitu      Rp. 25.000/kg karena mengingat produk yang kami jual 100% home industry.

  • Tempat, Distribusi (Place)
Untuk lokasi pendistribusian dan penjualan produk, kami memfokuskan dulu di kota Lampung yang tepatnya di Jl. Sepat I No. 17, RT.27 / RW. 11, Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro, Lampung 34381
  • Promosi (Promotion)

Untuk media promosi yang kami terapkan kami memfokuskan melalui sosial media khususnyaa Instagram, line (with @), facebook, twitter dan juga mengikuti even-even kreatifitas di kota Lampung.

2.3.4.2 Segmentasi, Targeting, Positioning

1. Segmentasi

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk  atau jasa ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Berikut aspek-aspek yang disegmentasikan : 

a. Geografi

  1. Daerah, Kota, Desa, Lampung
  2. Kepadatan: Padat, Sedang, Rendah
  3. Wilayah: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bale, dan Papua
b. Demografik

  1. Jenis Kelamin: Wanita dan Pria
  2. Usia: (Remaja), 18+ (Dewsaa) dan > 50 (Lansia)
  3. Pendidikan: Kuliah, SMA, SMP, SD
  4. Profesi: IRT, karyawan, Mahasiswa
  5. Tingkat Ekonomi: Kaya, Menengah, Bawah 
c. Tingkah Laku

  1. Masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman
  2. Pecinta makanan manis
  3. Pelaku industri olahan makanan. 
d. Manfaat

Manfaat dari dapat Banane Sale dapat digunakan sebagai cemilan sehari-hari di waktu senggang karena mudah dan praktis untuk dibawa kemana pun. 

2. Targeting

Targeting adalah membidik target market yang telah kami pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Setelah sebelumnya di segmentasi, berikut hasil dari targeting.

a. Geografi

  1. Kota
  2. Kepadatan: Sedang
  3. Wilayah: Jawa Barat (Kota Bandung) 
b. Demografis

  1. Pria dan Wanita
  2. Usia: 6-12 (anak-anak), 12-18 (Remaja), 18+ (Dewasa)
  3. Pendidikan: SD, SMP, SMA, Universitas
  4. Profesi: IRT, Wanita Karir, Mahasiswa/i, Pelajar
c.Tingkah Laku

Masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman

d. Manfaat

Produk kami manfaatnya sebagai cemilan. 

3. Positioning

Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Jadi positioning di dapat dari targeting karena produk dari perusahaan Banane Sale cocok untuk semua kalangan yang menyukai cemilan khas berbahan pisang.

Setelah itu kami targetkan kembali lebih spesifik menjadi sebuah positioning yang menjadi tagline Banne Sale.

2.4 Aspek Teknis dan Teknologi
2.4.1 Produk yang Dihasilkan

Jumlah atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Dari 15 – 20 buah pisang bias menghasilkan 1 pack banana sale. Yang bisa mengoptimalkan dalam penjualan buah pisang.

2.4.2 Teknologi yang Digunakan

Teknologi merupakan hal yang penting dalam memasarkan produk yang akan kami jual karena memasarkan secara online. Teknologi yang kami gunakan untuk kegiatan usaha adalah laptop beserta jaringan internet. Karena dalam melakukan proses produksi kami membuat secara manual.

2.4.3 Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan untuk membuat Keripik Pisang dilakukan secara manual. Para pekerja bisa membuat sekitar 60 Kg pisang dalam satu hari.

Cara membuat Keripik Pisang: 

  1. Pilih pisang muda untuk membuat keripik pisang
  2. Beri garam pada wajan atau Loyang yang telah diisi air bersih dan asuk sampai tercampur merata.
  3. Kupas pisang, iris tipis-tipis dan mamsukan ke dalam wajan atau Loyang yang telah berisi larutan air garam.
  4. Jika sudah, maka angkat irisan pisang sari larutan garam tersebut dan masukan ke dalam penggorengan yang telah dipanaskan.
  5. Untuk membuat keripik pisang dengan varian rasa lain, bahan air garam dapat diganti oleh rasa lain.
  6. Saat proses penggorengan, pisang asuk-asuk agar merata.
  7. Jika sudah kecoklatan maka angkat keripik pisang dan tiriskan. Tunggu sampai dingin, lalu kemas ke dalam kantong plastic secara rapi dan keripik pisang siap dipasarkan.

1.4.4 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang dgunakan untuk membuat produk keripik pisang adalah:

  1. Kompor
  2. Wajan
  3. Spatula
  4. Saringan
  5. Alat pemotong pisang

2.4.5 Aset Lain-lain

2.5 Aspek Hukum
2.5.1 Legalitas Usaha

Banane Sale telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) yang telah diurus di Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Produk Keripik Pisang telah lulus Quality Control dan dinyatakan aman apabila dijual dipasar. Usaha ini bukan merupakan usaha CV, PT, Firma, yayasan, dan koperasi karena masih berbasis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Produk ini telah mendapatkan izin Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari Dinas Perpajakan.

2.6 Aspek Sosial dan Ekonomi

Suatu usaha sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi begitupun sebaliknya. Apabila perkembanga ekonomi di suatu negara membaik maka berdampak kepada peningkatan permitaan akan barang yang kita produksi.

2.6.1 Aspek Sosial

Studi kelayakan ini memberi informasi bagi masyarakat tentang perkembangan bisnis. Serta pembukuan lapangan kerja baru sehingga mengurangi tingkat pengangguran di daerah-daerah pengelolaan pohon pisang ini akan menjadikan gambaran untuk masyarakat bahwa Pohon Pisang bisa di manfaatkan menjadi produk usaha cemilan.

2.6.2 Aspek Ekonomi

Pendirian usaha Banane Sale ini akan membawa dampak secara khusus terhadap ekonomi dilikungan manajemen perusahaan dan lingkungan masyarakat sekitar dimana pendapatan rata-rata pegawai dan masyarakat sekitar akan meningkat di tambah dengan bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah penjualan melebihi sangat biasanya, akibat ketertarikan konsumen terhadap cemilan pisang. Manfaat studi kelayakan dalam hal ekonomi ini juga bermanfaat untuk menginformasikan keuntungan yang akan didapat oleh investor.

2.7.3 Aspek Komersil

Usahaa yang kami produksi ini memiliki nilai lebih yaitu manfaatkan pohon yang mudah ditanam ini menjadi cemilan pisang yang memiliki nilai jual yang tinggi, dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi menjadikan produk kami berbeda dari yang lainnya karena memiliki keunggulan rasa yang lebih banyak varian rasa.

BAB III ANALISIS

SWOT 3.1 Pengelompokan SWOT
3.1.1 Kekuatan (Strengths)

  1. Produk yang unik dan memeliki banyak varian rasa
  2. Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk berasal dari bahan yang berkualitas dikemas dengan cara praktis namun tetap menarik
  3. Lokasi pemasaran yang stategis
  4. Bahan baku produk yang terjamin sehat dan halal

3.1.2 Kelemahan (Weaknesse)

  1. Kurangnya karyawan untuk pemasaran ke berbagai tempat
  2. Modal yang tersedia sedikit.
  3. Bahan baku yang digunakan tidak tahan lama
  4. Produk mudah ditiru

3.1.3 Peluang (Opportunities)

  1. Produk yang sejenis masih sedikit.
  2. lokasi pemasaran yang cukup startegis
  3. Menciptakan Lapangan kerja
  4. Pasar produk sangat luas

3.1.4 Ancaman ( Threats )

  1. Adanya persaingan baru yang muncul dan menawarkan produk yang mirip.
  2. Nilai dollar naik, menyebabakan harga bahan-bahan naik.
  3. Bahan baku yang tidak tahan lama 
  4. Terganggunya harga pasar karena adanya pesaing

3.2 Analisis IFAS dan EFAS
3.2.1 Analisis IFAS


3.2.2 Analisis EFAS

3.2.3 Analisa SFAS


Keterangan: 

  1. Garis putus-putus diambi; dari skor yang dibobotkan pada eksternal dan internal, yaitu : Eksternal (3,10) dan Internal (3,00)
  2. Strategi tersbut berada pada stategi stabilitas sel 5a yaitu menunjukan pilihan perusahaan untuk mempertahankan visi, misi, dan tujuannya yang sekarang tanpa perubahan yang signifikan dalam arah stategis.
  3. Yang termasuk dalam strategi stabilitas adalah stategi tidak berubah atau laba

3.5 Rencana Operasional


BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah kami lakukan terhadap usaha Banana Sale. Dapet di simpulkan bahwa dari keseluruhan aspek – aspek analisis dari usaha ini dinyatakan layak dijalankan, dengan melihat dari

  1. Dalam perhitungan Payback periode pengembalian investasi akan kembali setelah 1 tahun 9 bulan, maka modal yang diinvestasikan akan kembali.
  2. Dari hasil probability index yang telah dihitung bahwa usaha yang kami lakukan dinyatakan layak dengan hasil 4,17.
  3. Dengan hasil IRR sebesar 43,05% maka usaha tersebut diterima
  4. Rencana investasi dinyatakan layak berdasarkan perhitungan NPV Kriteria kelayakan investasi dari aspek finansial dapat dilaksanakan jika uji kelayakan nilai payback periode, Net Present Value ( NPV) Internal Rate Of Return ( IRR) dan Probability Index ( PI) memenuhi kriteria.

4.2  Saran

Bagi para pelaku usaha yang sudah berjalan ataupun proses pembuatan saha maka proposal istudi kelayakan bisnis ini dapat dijadikan referensi.

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Siklus Ekonomi

Teori Konsumsi dan Investasi