Wawancara Kerja

Wawancara Kerja Menurut Stewart dan Cash (2002) ”Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah ditetapkan dan melibatkan proses tanya jawab tentang sesuatu”

Wawancara merupakan suatu proses interaktif, karena adanya proses pertukaran atau melibatkan pembagian peran, tanggung jawab,kepercayaan, emosi, perasaan, motif dan juga informasi. dengan begitu, bila ada satu orang yang berbicara terus menerus, sementara yang lain hanya mendengarkan saja, maka dapat dikatakan bukan wawancara, tetapi lebih tepat sebagai ceramah atau pidato.

Pada wawancara terdapat dua pihak, ada orang yang mewawancarai "pewawancara da nada orang yang diwawancara " responden, dimana kedua pihak saling berinteraksi dalam posisi yang tidak selalu sejajar dalam proses tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih banyak bicara dengan bertanya, dan sebaliknya dapat terjadi responden lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menjelaskan sesuatu secara panjang lebar dan detil.

Di dalam wawancara juga terdapat pembagian peran dan tanggung jawab. Seperti pada wawancara seleksi tenaga kerja, bagi pewawancara iaharus menyiapkan sarana dan prasarana yang kondusif untuk wawancara,tampil dan terampil dalam mengajukan pertanyaan dari profil pelamar yangsudah dipelajari datanya. Sementara sebaliknya bagi pelamar, maka ia harus tampil percaya diri memberikan respons jawaban yang tepat dan menyampaikan data dan informasi yang akurat tentang pribadinya.

Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebihdahulu mengenai pekerjaan dan perusahaan. Informasi tersebut bisa diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan perusahaan tersebut,baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin.

Pentingnya wawancara kerja

Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalamdata mendasar untuk melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan organisasi. Sebagai contoh perekrut perusahaan A memandang selera humor sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa orang-orang yang tidak memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam menghadapi tekanan pekerjaan.

  • Bagi pelamar

wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan,keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan ( memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal,profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. jika di dalam CV (Curriculum Vitae)  pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya. kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah tentu saja bagi pelamar kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg lebih bagus terutama di perusahaan asing dan tentunya mendapat jaminan kerja yang lebih baik.

  • Bagi perusahaan
wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancarakerja adalah:

    • Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
    • Mencari informasi relefan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.
    • Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatandan perusahaan.
    • Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk diberikan penawaran kerja.
Sedangkan bagi perusahaan wawancara merupakan tahapan yang penting untuk mengetahui dan menyaring calon pegawai yang berkualitas dan bisa bersaing secara global karena melalui wawancara perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah yang tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk mengetahui identitas calon pegawai secara lebih mendalam.

Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang kita tampilkan baik secara Verbal maupun Vonverbal, bahkan saat kita memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-aspek kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup

    • Penampilan secara fisik
    • Gerak-gerik dan sopan santun
    • Nada suara ( tone voice)
    • Rasa percaya diri
    • Inisiatif
    • Kebijaksanaan
    • Daya tanggap dan kerja sama
    • Ekspresi wajah
    • Kemampuan berkomunikasi
    • Sikap terhadap pekerjaan
    • Selera humor

Jenis -Jenis Wawancara

Ada beberapa jenis wawancara jika ditinjau dari tujuan atau sipat yang lainnya . menurut tujuannya, wawancara terdiri dari :

  • The employment interview
The employment interview adalah wawancara yang dijalankan dengan suata maksud yang berhubungan dengan employmnet. pada umumnya, wawancara ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai dimana sifat – sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kriteria yang diminta oleh suatu employment
  • Informational interview
Informational interview adalah wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
  • Administrative interview
Administrative interview adalah wawancara dijalankan untuk keperluan administrasi.misalnya untuk kesejahteraan organisasi atau untuk mendapatkan perubahan perubahan di dalam tindakannya (changes in behavior).
  • Counseling  interview
Counseling  interview adalah wawancara yang dijalankan untuk keperluan counseling. Wawancara ini hkas digunakan dalam proses counseling.

Menurut peranan yang dimainkan, wawancara dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain:

    • The nondirective interview
The nondirective interview adalah wawancara yang digunakan dalam proses counseling.

    • The focused interview
The focused interview adalah wawancara yang di tujukan kepada orang orang tertentu yang mempunyai hubungan dengan objek objek yang di selidiki.

    • The repeated interview
The repeated interview adalah wawancara yang berulang. wawancara ini terutama digunakan untuk mengikuti perkembangan tertentu , terutama proses sosial.

Bagian - Bagian Wawancara

Pada dasarnya, metode wawancara ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian bagian tersebut, antara lain:
  • Permulaan atau pendahuluan wawancara
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan(preliminary interview). Bagian ini lebih ditujukan untuk menciptakan  hubungan yang baik antara pewawancara dengan informan, serta biasanya diisi dengan penyampain maksud dan tujuan dari wawancara itu sendiri.
  • Inti wawancara
Bagian ini merupakan bagian yang ditujukan untuk mencapai maksud dan tujuan wawancara. Apabila maksud dari wawancara adalah untuk mengumpulkan data latar belakang sosial maka maksud tersebut harus dapat tercapai pada bagian ini.
  • Akhir wawancara
Bagian ini untuk mengakhiri jalannya wawancara. Wawancara dapat ditutup dengan melakukan penyimpulan tentang apa yang telah dibicarakan (misalnya, dalam counseling interview). Kadang-kadang wawancara ditutup dengan menentukan waktu lebih lanjut.

Persiapan Wawancara

Mengingat pentingnya wawancara dalam memasuki dunia kerja,sudah selayaknya pelamar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berikut merupakan berbagai hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:

  • Datang tepat pada waktunya
  • Bersikap yakin
  • Siapkan sertifikat diploma, surat-surat penghargaan, atau berkas penting lainnya
  • Berpakaian yang rapi dan sopan
  • Bersikap tenang
  • Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara, kecuali jika ada yang mengantar
  • Tersenyumlah, tetapi jangan tersenyum  terus
  • Tunggu sampai dipersilakan duduk, atau jika tidak dipersilahkan, mintalah izin untuk duduk
  • Ingat nama pewawancara dengan benar
  • Tataplah pewawancara saat berbicara
  • Tunjukkan kemampuan diri tetapi jangan berlebihan Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik
  • Bicaralah dengan jelas
  • Atur nada suara
  • Tunjukkan minat dan kesungguhan
  • Bersikaplah jujur

Beberapa hal – hal yang juga perlu diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:


Cara Mengenali Pekerjaan Dan Perusahaan

Sebelum melakukan wawancara, perlu dicari berbagai informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. lnformasi dapat diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik yang berbentuk jumal, majalah,  bulletin, atau internet. Pada era informasi ini, pencarian informasi mengenai perusahaan bukanlah hal yang sulit. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communication) merupakan kesempatan yang baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan antara lain:
  • Apa tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilamar
  • Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi
  • Bagaimana kesempa|an berkembang dalam perusahaan
  • Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru
  • Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan
  • Siapa pesaing utama perusahaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pelamar dalam wawancara sangat penting artinya bagi pewawancara, khususnya untuk mengetahui tingkat keseriusan pelamar dalam melamar posisi kerja tersebut. Jika sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan, tetapi tidak dimanfaatkan, pewawancara akan menilai bahwa pelamar tidak serius. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan untuk berlanya yang diberikan oleh pewawancara dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat interogasi.

Pertanyaan Penting Dalam Wawancara

Dalam wawancara, bertagai pertanyaan akan diajukan kepada pelamar sehingga pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara bisa berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, program pelatihan dan pendidikan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, pergaulan antarsesama, penilaian kepribadian, hobi, kepnbadian, latar belakang keluarga, dan tujuan karier.

Berikut berbagai contoh pertanyaan yang sering dilakukan dalam wawancara kerja:
  1. Pekerjaan yang dilamar
  2. Pendidikan dan Pelatihan
  3. Latar Belakang keluarga
  4. Kepribadian
  5. Penilaian Pribadi
  6. Tujuan Karier
  7. Hobi dan Lain-lain

Apabila sebelumnya sudah pernah bekerja, pertanyaan-pertanyaa mengenai sikap pimpinan, pekerjaan sebelumnya, pendelegasian, dan pengambilan keputusan biasanya juga diajukan.

Berikut ini adalah contoh pertanyaan-pertanyaan tersebut:

Pendapat tentang pimpinan

  • Bagaimana pendapat Anda tentang atasan/pimpinan?
  • Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan pimpinan menyampaikan pujian atau kritik kepada anda?
  • Bagaimana perlakuan atasan anda?

Pekerjaan sebelumnya

  • Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan yang lama?
  • Ceritakan tugas atau tanggung jawab di perusahaan sebelumnya!
  • Pekerjaan apakah yang paling menarik yang pernah dilakukan?
  • Pekerjaan apakah yang tidak menarik yang pernah dilakukan?

Pergaulan antar sejawat

  • Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat? 
  • Bagaimana reaksi anda bila teman-teman yang lain memeroleh promosi jabatan?
  • Jika sedang tidak bertugas, apakah anda sering ngobrol dengan teman-teman anda?
  • Apakah anda lebih senang bekerja sendiri atau berkelompok?
  • Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi, dan tipe yang bagaimana yang anda benci?

Pendelegasian

  • Bagaimana mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain? Coba berikan contohnya!
  • Bagaimana memotivasi orang lain untuk menyelesaikan tugas yang mendesak yang tidak terduga sebelumnya?
  • Bagaimana tanggung jawab anda ketika mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab Anda kepada orang lain?
  • Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung jawab anda,apa yang anda lakukan?

Pengambilan keputusan

  • Keputusan apa yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernh anda ambil?
  • Bagaimana melakukan pengambilan keputusan yang penting?
  • Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda ambil? 

Sebagai langkah antisipasi, sebaiknya pertanyaan tersebut dicoba dijawab sebelum menghadapi wawancara.

Tindak Lanjut Wawancara

  • Ucapan Terima Kasih 
Apa yang perlu dilakukan setelah wawancara tersebut berakhir ? segera setelah acara usai, berikan ucapan terima kasih kepada pewawancara meskipun kecil kemungkinannya diterima kerja diperusahaan tersebut. Hal itu perlu dilakukan untuk menunjukkan penghargaan atas waktu yang telah disediakan untuk wawancara. Tuliskan surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat dan jelas. Hindari sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegera mungkin.
  • Surat Penerimaan Kerja Diterima bekerja dengan jabatan serta diperusahaan  yang diinginkan merupakan harapan semua orang. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa membuat surat pemberitahuan dengan baik dan mengirimkannya sesegera mungkin. Setelah menerima surat penerimaan kerja,sebaiknya pelamar menulis surat balasan. Rencana organisasional untuk surat balasan sama dengan surat pemberitahuan penerimaan kerja. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis surat balasan, yaitu :
    1. Nyatakan dengan antusias kegembiraan terhadap tawaran tersebut
    2. Konfirmasikan kedatangan kepada bagian personalia
    3. Tunjukan antisipasi terhadsap penerimaan tawaran tersebut
  • Surat Pengunduran

diri Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat pelamar kerja atau mereka yang sudah bekerja, tetapi mendapat atau mengharapkan pekerjaan ditempat lain yang lebih menguntungkan atau yang menjanjikan prospek yang lebih baik daripada perusahaan yang telah ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti semua bentuk ujian seleksi, baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat surat pengunduran diri karena telah diterima bekerja diperusahaan lain.

Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari suatu pekerjaan, sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuat surat pengunduran diri karena pada dasarnya dapat dilakukan secara lisan. Setiap orang berhak menulis ssurat pengunduran diri,baik yang bernada positif maupun negative.  Namun demikian, rencana organisasional surat pengunduran diri sebaiknya menggunakan perncanaan tak langsung sebagaiman pada penulisan bad news. Pada bagian awal surat dikemukakan hal yang bersifat positif atau netral,baru kemudian menyampaikan pengunduran diri dibagian pertengahan. Selanjutnya, surat ditutup dengan ucapan terima kasih.

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Siklus Ekonomi

Teori Konsumsi dan Investasi