Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Jagung

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Jagung

Jagung atau memiliki nama Zea mays ssp mays merupakan salah satunya dari ribuan tanaman yang menjadi tanaman pangan yang penghasil karbohidrat yang sangat banyak dan penting bagi dunia, selain gandum serta padi. Untuk penduduk di Amerika Tengah serta Amerika Selatan, butir jagung ialah pangan yang pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk di bagian Afrika serta beberapa daerahlainnya termasuk Indonesia. Dan masa kini, jagung sudah menjadi komponen penting untuk pakan ternak. Penggunaan diantaranya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar untuk tepung salah satu bentuk produknya yaitu maizena. Berbagai produk turunan dari pengelolahan jagung menjadi bahan baku untuk produk industri. Beberapa di antaranya yaitu bioenergi, industri kimia, kosmetika, serta farmasi.

Dari pandangan botani serta agronomi, jagung yaitu tanaman model yang menarik terutama di bidang genetika, fisiologi, serta pemupukan. Sejak awal abad ke-20an, jagung menjadi objek penelitian genetika yang intensif. Secara fisiologi, Jagung tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien dalam menggunakan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman dengan umur pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah penyinaran matahari tertentu, biasanya dari 12,5 jam.

a. Asal Usul Tanaman Jagung

Teori yang dianut menyatakan yaitu jagung didomestikasi untuk pertama kalinya oleh penghuni dari lembah Tehuacan, Meksiko. Dari bangsa Olmek serta bangsa Maya yang telah mengembangbiakan di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang telah lalu serta mengenal dari berbagai teknik. Penggunakan Teknologi di Amerika Selatan tepatnya Ekuador sekitar 7.000an tahun yang lalu, serta mencapai daerah atau Kawasan pegunungan bagian selatan Peru pada 4.000an tahun yang lalu. Pada saat inilah berkembang jagung dan beradaptasi dengan suhu rendah di daerah Pegunungan Andes. Sejak tahun pada 2500 sebelum masehi, tanaman jagung ini telah dikenal oleh berbagai penjuru bagian Benua Amerika.

Datangnya orang yang berasal dari Eropa di abad 15 telah membawa jenis-jenis jagung ke dunia lama, seperti Eropa sampai Asia. Pengedaran jagung di Asia dipercepat sehingga terbukanya jalur barat yang dipelopori armada yang di pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di beberapa daerah baru ini jagung relatif simple dalam beradaptasi karena memiliki memiliki elastisitas fenotipe yang tinggi.

Di Indonesia (Nusantara), berbagai macam nama digunakan dalam mengatakan jagung. Kata "jagung" oleh Denys Lombard adalah singkatan dari jawa agung (jewawut besar), penyebutan bagi orang Jawa. Beberapa nama lain di daerah daerah yaitu jagong oleh orang Sunda, Aceh, Batak, Ambon, serta jago oleh orang Bima dan jhaghung oleh orang Madura, rigi untuk orang Nias, eyako orang Enggano, wataru orang Sumba, latung orang Flores, fata orang Solor, pena orang Timor, gandung oleh orang Toraja, kastela orang Halmahera, telo bagi orang Tidore, binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilanya yaitu milu, yang jelas berasal dari milho, yang artinya "jagung" dalam Bahasa orang Portugis.

Jagung yang budidaya dikatakan suatu asli langsung sejenis tanaman rerumputan yang mirip jagung yang disebut teosinte atau Zea mays ssp. parviglumis. Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung sekitar tujuh ribu tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Sebutan teosinte biasanya digunakan dalam menggambarkan untuk spesies tergolong genus Zea, terkecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan tanaman jagung merupakan salah satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.

b. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Tanaman Jagung

1. Ciri-Ciri tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Biasanya tanaman jagung biasanya berketinggian 1 m sampai dengan 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. untuk panjang tanamanjagung biasanya diukur mulai permukaan tanah sampai ruas teratas sebelum bunga jantan. dan ada yang dapat menghasilkan anakan seperti seperti padi, pada umumnya tanaman jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Jagung Bunga betina disebut tongkol yang tertutup oleh pelepah serta rambut rambut. Rambut pada jagung yaitu tangkai putik.

Sebagai golongan monokotil, jagung juga berakar serabut yang bisa mencapai sampai 80 cm walapun sebagian besar berada di kisaran 20 cm. Tanaman yang telah cukup dewasa akan menimbulkan akar yaitu adventif dari buku-buku batang dan bagian bawah yang membantu menyangga berdirinya tanaman.

Batang pada jagung yang tegak serta mudah terlihat, sebagaimana pada sorgum atau tebu. Terdapat mutan yang batangnya tidak terlalu tumbuh pesat sehingga tanaman seperti roset. Batangnya yang beruas-ruas. Ruas yang terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku dan Batang jagung sedikit kokoh tapi tidak banyak terdapat atau mengandung zat kayu (lignin).

Daun jagung adalah daun sempurna, yang memiliki pelepah, tangkai, serta helai daun. Bentuknya yang memanjang. Antara pelepah serta helai daun terdapat lidah-lidah atau ligula. Tulang daun yang sejajar dengan ibu tulang daunnya. Permukaan daun ada yang licin serta ada yang berambut-rambut. Stoma di daun jagung berwujud halter, yang ciri khas dimiliki Poaceae (suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi oleh sel-sel epidermis seperti kipas. Struktur ini sangat berperan penting dalam merespon tanaman untuk menanggapi defisit air pada sel-sel daun. apabila tanaman jagung mengalami kekeringan, maka sel-sel yang berbentuk kipas akan mengerut serta menutup lubang stomata, serta membuat daun melipat ke bawah sehingga mengurangi transpirasi.

Susunan bunga pada jagung yaitu diklin: memiliki bunga jantan serta bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious). Bunga yang tersusun majemuk, bunga jantan tersusun seperti bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol. untuk jagung yaitu kuntum bunganya atau floret akan tersusun berpasangan dan dibatasi dengan sepasang glumae atau tunggal: gluma. Rangkaian bunga yang jantan tumbuh di bagian atas atau puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning serta beraroma wangi khas. Sedangkan Bunga betina tersusun didalam tongkol. Tangkai tongkol ini tumbuh dari buku, di antara batang serta pelepah daun.

Biasanya, satu tanaman jagung hanya bisa menghasilkan satu tongkol yang produktif yang memiliki puluhan hingga ratusan bunga betina. Beberapa kultivar yang unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol yang produktif, dan disebut sebagai jagung prolifik. Bunga jantan jagung akan cenderung siap untuk penyerbukan 2 sampai 5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

2. Klasifikasi Tanaman jagung

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom

Plantae

Devisi

Angiospermae

Kelas

Monocots

Ordo:

Poales

Famili:

Poaceae

Genus:

Zea

Spesies:

Z. mays

Nama Binomial

Zea mays ssp. Mays / L

C. Kandungan Gizi Jagung

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat yang bentuk pati biasanya berupa campuran amilosa serta amilopektin . Biasanya jagung ketan, sebagian besar dan seluruh patinya adalah amilopektin. Perbedaan tidak terlalu berpengaruh banyak pada kandungan gizinya, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis juga mengandung amilopektin lebih kecil tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen serta sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

Kalori:

355 Kalori

Protein:

9,2 gr

Lemak:

3,9 gr

Karbohidrat:

73,7 gr

Kalsium:

10 mg

Fosfor:

256 mg

Ferrum:

2,4 mg

Vitamin A:

510 SI

Vitamin B1:

0,38 mg

Air:

12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %.

Untuk size yang sama, meski jagung memiliki kandungan karbohidrat yang cukup rendah, namum mempunyai kandungan protein yang cukup banyak.Jagung merupakan tanaman jagung semusi atau annual. Satu siklus jagung diselesaikan dalam 80-150 hari.

d. Genetika dan Keanekargaman Jagung

Satu set genom (x) jagung terdiri dari 10 kromosom, sehingga 2n = 2x = 20. Keragaman dalam jagung amat luas, sebanding dengan perbedaan manusia dan chimpanze secara molekuler. Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Terdapat enam kelompok kultivar

  • jagung berdasarkan karakteristik endosperma
    • Indentata (Dent, "jagung gigi-kuda")
    • Indurata (Flint, "mutiara")
    • Saccharata (Sweet, "manis")
    • Everta (Popcorn, "berondong")
    • Amylacea (Floury corn, "tepung")
    • Glutinosa (Sticky/glutinuous corn, "ketan")

Tunicata atau Podcorn, "jagung bersisik", merupakan kelompok kultivar yang sangat primitif serta anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya).

Dengan perkembangan pemuliaan dari jagung, pada saat sekarang dikenal jagung minyak (dengan kandungan minyak lebih dari 10%) serta QPM (Quality Protein Maize, jagung dengan protein tinggi). Jagung dengan kadar karotenoid tinggi juga telah dikembangkan. Dipandang dari bagaimana kultivar ("varietas") jagung yang dibuat, dikenal tipe kultivar: galur yang murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur yang terpilih

  • komposit, diciptakan dari campuran beberapa populasi jagung unggul setelah diseleksi untuk keseragaman serta sifat-sifat unggul
  • sintetik, terbentuk dari gabungan beberapa galur jagung memiliki keunggulan yang umum atau daya gabung umum serta seragam
  • hibrida, adalah keturunan langsung (F1) yaitu persilangan dari dua, tiga, serta empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.

Warna bulir dari jagung ditentukan dari warna endosperma serta lapisan terluarnya (aleuron), mulai dengan putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol dari jagung dapat memiliki berjenis jenis bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.

f. Manfaat Jagung

  • Sumber yang Kaya Kalori:

Jagung adalah sumber yang kaya akan kalori serta merupakan makanan pokok bagi banyak penduduk. Kandungan kalori pada jagung yaitu 342 kalori per 100 gram, salah satu yang tertinggi pada sereal.

  • Pencegahan Kanker Usus dan Wasir:

Kandungan dari serat di satu buah cangkir jagung yaitu 18,4% dari jumlah harian yang disarankan. Ini membantu untuk mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit serta wasir, serta menurunkan resiko kanker usus.

  • Sumber yang Kaya Vitamin:

Jagung juga kaya dengan vitamin B, khususnya Thiamin serta Niacin. Thiamin penting dalam menjaga kesehatan saraf serta fungsi kognitif. Niacin memiliki kekurangan yaitu dapat mengakibatkan pellagra; penyakit yang ditandai dengan diare, demensia dan dermatitis dan umumnya diamati pada orang kekurangan gizi. Jagung adalah sumber yang baik untuk asampantotenat yang merupakan vitamin yang diperlukan untuk karbohidrat serta protein serta metabolisme lemak dalam tubuh. Kekurangan asam folat oleh wanita hamil mengakibatkan kelahiran bayi kurus serta juga dapat mengakibatkan cacat neural tube pada kelahir. Jagung menyediakan potongan besar dari kebutuhan folat sehari-hari. untuk sumber beta-karoten serta dapat membentuk vitamin A dalam tubuh dimiliki oleh Jenis jagung kuning, penting untuk pemeliharaan visi yang baik dan kulit. Kernel jagung juga kaya vitamin E, antioksidan alami penting untuk pertumbuhan.

  • Mengandung Mineral yang Diperlukan:

Jagung selain itu mengandung banyak fosfor serta magnesium, mangan, seng, besi dan tembaga. Serta mengandung mineral seperti selenium. Fosfor sangat berguna untuk pemeliharaan dari pertumbuhan yang normal, kesehatan tulang dan fungsi ginjal normal. Magnesium diperlukan dalam mempertahankan denyut jantung normal serta untuk kekuatan tulang.

  • Pencegah Kanker:

Menurut studi yang telah dilakukan di Cornell University, jagung adalah sumber yang kaya antioksidan serta dapat melawan kanker yang disebabkan oleh radikal bebas. Bahkan, dalam proses memasak bisa meningkatkan zat antioksidan di jagung manis. Jagung adalah sumber yang kaya dalam senyawa seperti fenolik asam ferulic dan agen anti-kanker yang telah terbukti efektif dalam memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker hati. Anthocyanin, ditemukan pada jagung ungu serta bertindak sebagai pembunuh penyebab kanker radikal bebas.

  • Melindungi Jantung:

minyak jagung telah menunjukkan efek untuk anti aterogenik seperti tingkat kolesterol, sehingga mencegah risiko penyakit jantung yang di buktikan dengan penelitian.

  • Mencegah Anemia:

vitamin B12 serta asam folat yang terdapat dalam jagung dapat mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin ini.

  • Menurunkan Kolesterol Jahat:

Menurut Jurnal dari Biokimia Nutrisi, konsumsi minyak kulit dari jagung dapat menurunkan kolesterol LDL plasma serta mengurangi penyerapan kolesterol dari tubuh.

  • Perlindungan terhadap Diabetes dan Hipertensi:

Untuk membantu dalam pengelolaan dari non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) serta efektif terhadap penyakit tekanan darah tinggi karena adanya phytochemical fenolik di seluruh jagung.

  • Manfaat Dalam Bidang Kosmetik:

Tepung Jagung dapat digunakan untuk pembuatan berbagai kosmetik serta mungkin juga dioleskan untuk menenangkan dari ruam kulit serta iritasi. Produk dengan jagung juga dapat digunakan dalam menggantikan produk-produk dari minyak bumi karsinogenik yang merupakan komponen utama dari bahan kosmetik.

2. Kcl (Kalium klorida)

Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal.Kandungan unsur hara dalam pupuk KCl adalah 60% K2O.Artinya setiap 100 kg pupuk KCl didalamnya terkandung 60 kg unsur hara K2O dari total kandungan.

Proses untuk Pembuatan pupuk berjenis KCl dilakukan dengan proses ekstraksi dari bahan baku seperti deposit K yang kemudian lanjutkan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan dari jenis pupuk kalium yang tergolong pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim.

Kandungan utama dari proses endapan dari tambang kalsium yaitu KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini di karena pada umumnya telah tercampur dengan bahan lainnya seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium atau KCl berguna dalam mengurangi efek negative dari pupuk N, untuk memperkuat batang tanaman jagung, serta meningkatkan pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Kekurangan dari hara kalium dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil, lemah, tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan serta fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan dari kalium dapat menyebabkan daun jagung lebih cepat menua sebagai akibat kadar dari Magnesium daun yang menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.

3. Vetsin/MSG/Miwon

Mononatrium glutamat dan bisa juga disebut dengan monosodium glutamate atau disingkat dengan MSG merupakan garam Nutriumdari asam glutamat. Satu ion hidrogen berasal dari gugus -OH yang berikatan dengan atom C-alfa dapat digantikan dengan ion natrium.

Glutamat ataupun Vetsin yang berada di pasaran memiliki kandungan kimia untuk menyuburkan tanaman, seperti natrium atau Na Defisiensi unsur Na atau Natrium dalam pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya adalah mengakibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama di musim kering. Tanpa Na maka tanaman dalam pertumbuhan akan berdampak tidak mampu meningkatkan kandungan air (banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada jaringan daun.

Natrium (Na) adalah salah satu dari unsur mikroelemen yang sangat penting dalam pertumbuhan dari tamanan. Selain itu vetsin terdapat unsur natrium dapat menyuburkan pada tanaman. selain itu Vetsin juga berguna dalam pembentukan asam amino lainnya seperti gluthation, arginin serta praline dan penyehat tanaman

4.Gula

Sukrosa merupakan salah satu dari komponen organik yang terdiri dari glukosa serta fruktosa. Jadi sukrosa adalah sumber energi untuk tanaman serta mempunyai peran yang sangat penting untuk kehidupan. Sukrosa juga memiliki Beberapa fungsi yaitu  sebagai karbon skeleton atau kerangka karbon, osmoprotectan, serta ekspresi gen.

Kerangka karbon sendiri bisa diartikan yaitu penyusun karbon (C) yang melalui mekanisme tertentu yang menghasilkan suatu energi. Karena sukrosa mempunyai fungsi untuk penyusun unsur karbon, maka sukrosa memiliki peran penting untuk memproduksi energi. Sukrosa yaitu hasil akhir dari proses fotosintesis yang siap untuk dilakukan ekspor. Sukrosa diproduksi di sitosol daun yang akan disalurkan dari batang, dari floem ke sink tissue, dan menuju jaringan-jaringan yang sedang melakukan metabolisme. Pengendalian dari sukrosa ini dibantu dengan gen sucrose transporter SUC atau SUT family. Sukrosa juga sangat diperlukan untuk jaringan-jaringan dalam proses pertumbuhan aktif, misalnya pada jaringan meristem. Untuk jaringan meristem yang aktifitas fotosintesis tidak bisa dilakukan karena jaringannya masih cukup muda, sehingga perlu sokongan energi dari sukrosa

B.Tujuan

  1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
  2. Mengetahui jenis bulir jagung yang lebih cepat berkecambah serta tumbuh, jika di berikan sejumlah Kcl,Gula,Vitsin ataupun tidak di tambahkan apa-apa (kontrol)
  3. Mengetahui tinggi batang daun perharinya
  4. Mengetahui panjang akar primer perhariya
  5. Mengetahui banyak akar sekunder yang tumbuh perharinya
  6. Mengetahui bagaimana cara pengukuran panjang dari akar primer jagung serta tinggi batang daun jagung di dalam petridish
  7. Mengetahui bagaimana proses praktek serta pengamatan mengenai pertumbuhan serta perkembangan jagung.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat

Pengamatan pertumbuhan jagung ini serta perkembangan dari jagung yang sudah di perlakukan dengan cara yang berbeda-beda dari setiap biji atau bulir jagung yang di letakkan di dalam sebuah wadah berpetridish yang di lakukan kurang lebih selama tujuh hari (7 hari), di mulai pada tanggal 24-30 Oktober 2014. Dan pengamatan di lakukan di ruang laboratorium SMA N 1 K, Kec Krt.

B. Bahan dan Alat

Bahan -Bahan

Alat-alat

3 biji jagung

Petridish

Air Mineral 4 gelas

Gunting

Tisu

Label Nama

Kcl (Kalium Klorida

Pinset

Gula

Benang

Vetsin/Miwon/Monosodium Glutamat

Pena,Buku dan Stopwath/hanphone

Spirtus (untuk menseterilkan petridish

Solasi, Penggaris dan Korek api/Mancis


C.Variabel

Perlakuan

  1. Kontrol(hanya di renndam dengan air mineral saja
  2. Di rendam  dalam larutan Kc l(kalium klorida) selama 5 menit
  3. Di rendam dalam larutan Gula selama 5 menit
  4. Di rendam dalam larutan Vetsin/Miwon/Monosodium Glitamat selama 5 menit

 D. Hipotesis

Menurut hipotesis kami/dugaan kelompok kami (kelompok 1), kami menyimpulkan bahwa perlakuan dengan hasil yang paling baik adalah perlakuan dengan di rendam dalam larutan vetsin/miwon selama 5 menit, karena Vetsin/Miwon  mengandung Natrium(Na) yang berperan meningkatkan kandungan air pada jaringan daun,Vetsin/Miwon juga mengandung asam amino yang membantu pertumbuhan tumbuhan pada waktu muda (tunas) untuk merangsang berdaun lebih banyak, selain itu memberikan daya tahan yang lebih terhadap hama dan penyakit. Ada juga selain asam amino dan Vetsin/Miwon juga terdapat sedikit unsur ion hidrogen, yang bila terkena atau tercampur oleh air akan menghasilkan gas yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan batang. Unsur hara Natrium (Na) dan Asam amino yang di kandung dalam Vetsin/Miwon sangat besar kegunaanya bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuhan.

E. Langkah Kerja

  1. Sediakan petridish serta alat-alatnya.
  2. Gunting 3 lembar tisu berbentuk lingkaran sesuai ukuran diameter petridish.
  3. Tuangkan spirtus pada tutup botol yang terbuat dari seng, dan nyalakan.
  4. Panaskan bagian dalam petridish  yang di gunakan untuk menaruh biji jagung dan penutup petridish  di atas api spirtus, untuk mensterilkan dari jamur.
  5. Bersihkan petridish dengan mengelap petridish menggunakan tisu.
  6. Masukkan 3 helai tisu ke dalam petridish serta helai tisu yang paling atas di beri garis menjadi tiga bagian.
  7. Tempelkan label nama yang di beri tulisan nama larutan Kcl,Gula,Vetsin/Miwon pada bagian luar petridish, sesuaikan dengan garis pada tisu di dalam petridish.
  8. Siapkan 3 gelas air mineral, selanjutnya buang air dalam gelas hingga menyisakan sepertiga (1/3) dari gelas.
  9. Tempelkan label nama yang di beri tulisan larutan larutan Kcl,Gula,Vetsin/Miwon pada masing-masing gelas.
  10. Larutkan ½ sendok makan Kcl,Gula, dan Vetsin/Miwon ke dalam gelas air sesuai label nama larutan pada gelas.
  11. Siapkan stopwath/hanphone.
  12. Masukan biji jagung ke dalam gelas larutan Kcl,Gula,Vetsin/Miwon, masing-masing satu biji, dan ketika memasukan biji jagung ke dalam gelas jalankan langsung waktu pada stopwath.
  13. Tunggu hingga 5 menit.
  14. Setelah 5 menit biji jagung di rendam, buang air larutan Kcl,Gula dan Vetsin/Miwon.
  15. Ambillah satu gelas air mineral yang telah disediakan yang masih utuh, kemudian basahi tisu dengan sedikit air jangan sampai menggenang, air di gunakan hanya untuk melembabkan tisu.
  16. Pindahkan biji jagung yag telah di rendam dari gelas ke dalam petridish, sesuaikan posisi biji jagung dengan label nama pada petridish, contohnya, biji jagung yang di rendam pada luran Kcl harus di letakan pada label nama petridish yang di bagian luarnya.
  17. Tutup petridish dengan penutupnya, kemudian lem petridish menggunakan solasi transparan.
  18. Letakan petridish pada ruangan steril, dan amati pertumbuhan biji jagung setiap hari selama tujuh hari dengan mengukur panjang akar primer dan panjang batang daun serta menghitung jumlah akar sekunder yang tumbuh.
  19. Setelah hari ke tujuh, buka petridish dan keluarkan bulir jagung yang telah tumbuh,dan ukur satu-persatu secara langsung, dan di foto.

BAB IV
PEMBAHASAN

a. Pengamatan Terhadap Panjang Batang dan Daun

Untuk pengamatan pada panjang batang dan daun, biji jagungyang tumbuh lebih baik yaitu biji jagung yang di rendam selama 5 menit dalam larutan Vetsin/Miwon dengan takaran Vetsin/Miwon sebanyak ½ sendok makan atau sekitar 4 gram, dan jumlah air sebanyak 1/3 gelas ukuran 200 ml.

Pertumbuhanya mulai dari ke-4 sampai hari-7, hasil pertumbuhan biji jagung yaitu berkisar 0,5 cm-5,6 cm.

Menurut kami, hal ini di karenakan Vitsin/Miwon mengandung unsur Natrium (Na) yang berperan sebagai bahan baku hormon pertumbuhan yaitu hormon auksin sehingga batang dan daun mengalami pertumbuhan labih cepat di bandingkan dengan biji jagung yang di rendam dalam larutan Gula dan Kcl.

Selain natrium Vetsin/Miwon juga mengandung asam amino yang berperan  membantu pertumbuhan tumbuhan pada waktu muda (tunas) untuk merangsang pertumbuhan batang  dan daun, selain itu memberikan daya tahan yang lebih terhadap hama dan penyakit meskipun jumlah Vetsin/miwon yang di berikan berlebih, ini berarti Vetsin/Miwon tidak terlalu besar efek negatifnya terhadap pertumbuhan jagung.

Berbeda dengan biji jagung yang di rendam selama 5 menit dengan larutan Kcl, pertumuhan biji tidak terjadi dan biji berjamur, Menurut kami hal ini di karenakan jumlah Kcl yang di gunakan terlalu banyak, sebelumnya di ketahui bahwa Kcl bersifat asam, dan sifat asamnya akan meningkat jika di berikan terlalu banyak, dan sifat asam yang kuat ini menyebabkan biji jagung tidak bisa tumbuh, kcl juga bersifat higroskopis sehingga bisa mengakibatkan plasmolisis pada tanaman dan akibatnya pun tanaman tidak bisa tumbuh juga, dan biji jagung mengalami kematian embrio, dan biji jagung menjadi berjamur.

Sedangkan biji jagung yang di rendam selama 5 menit dengan larutan Gula, pertumbuhan batang dan daun mulai tumbuh pada hari ke-4 sampai hari ke-7 berkisar 0,2 cm- 4 cm, pertumbuhan  biji jagung yang di remdam dengan gula ini kurang bagus jika di bandingkan dengan biji jagung yang di rendam dengan Vetsin/Miwon.Menurut kami hal ini di karenakan terlalu banyak jumlah gula yang di larutkan untuk merendam biji jagung, sehingga menghambat pertumbuhan biji jagung,  Hal tersebut terjadi karena senyawa gula terhadap tanaman seringkali dikaitkan dengan kegiatan metabolisme gula. Namun dari referensi didapatkan bahwa gula dapat berperan sebagai isyarat pengatur yang mengontrol ekspresi beberapa gen yang terlihat dalam siklus kimia tumbuhan jika di berikan dalam jumlah dan dosis yang sesuai.

b. Pengamatan terhadap panjang akar primer

Untuk Pengamatan pada pertumbuhan akar primer , biji jagung yang memiliki akar primer yang paling baik yaitu biji jagung yang di rendam selama 5 menit dengan larutan Vetsin/Miwon, pertumbuhanya mulai dari hari ke-4 sampai hari ke-7 berkisar 1,5 cm – 10,3 cm, karena di dalam Vetsin/Miwon mengandung  Natrium dan asam amino yang mempercepat pertumbuhan.

Berbeda dengan biji jagung yang di rendam dengan larutan gula selama 5 menit, akar primernya mulai tumbuh pada hari ke-4 sampai hari ke-7 berkisar  2cm – 4,5 cm,  pertumbuhanya tidak sebaik akar primer pada biji jagung yang di rendam dengan larutan Vetsin/Miwon, hal ini juga di karenakan terlalu banyaknya jumlah gula yang di berikan dalam larutan sehingga pertumbuhan akar primer terhambat.

Sedangkan biji jagung yang di rendam selama 5 menit dengan larutan Kcl tidak mengalami pertumbuhan akar primer dan biji jagung pun berjamur, hal ini di karenakan kelebihan pemberian Kcl, yang akibatnya biji tidak berkecambah karena mengalami kematian embrio.

c. Pengamatan pada jumlah akar sekunder

Untuk pengamatan pada jumlah akar sekunder, biji jagung yang yag direndam selama 5 menit dalam larutan Vetsin/Miwon akar sekundernya mulai tumbuh pada hari ke-5 sampai hari ke-7 berkisar 2-10 buah, dan biji jagung yang di rendam selama 5 menit dalam larutan gula akar sekundernya mulai tumbuh pada hari ke-4 sampai hari ke-7 berkisar 4-10 buah, jumlah akar sekunder sama  pada biji jagung yang di rendam dalam larutan Gula dengan biji jagung yag di rendam dalam larutan Vesin/Miwon , menurut kami di karenakan Gula dan Vetsin/Miwon di buat dari tetes tebu, dan gula juga di buat dari tebu, sehingga vetsin/Miwon memiliki unsur perangsang pertumbuhan akar sekunder yang sama dengan unsur perangsang pertumbuhan pada Gula.

Sedangkan biji jagung yang di rendam dengan larutan Kcl tudak tumbuh karena biji jagung tersebut berjamur.

Berbeda dengan kontrol (biji jagung yang hanya di rendam denga  air mineral biasa). Pertumbuhan nya lebih baik, karena kontrol hanya menggunakan  air untuk tumbuh, sehingga tidak ada senyam kimia tambahan yang memberikan efek samping dan mengganggu pertumbuhan biji jagung. Suhu dan PH pada air pun tetap dan jika berubah, perubahannya pun hanya sedikit, sehingga biji jagung dpat tumbuh dengan baik. Berbeda larutan Kcl, Gula, dan Vetsin/Miwon, suhunya ada yang maningkat, dan PH larutan berbeda ada yang asam dan ada yang basa, dan di dalam Kcl, Gula, Vetsin juga terdapat unsur yang dapat mengganggu pertumbuhan atau menjadi penghambat  jika di berikan secara berlebihan,  hal ini bisa menyebabkan biji jagung terkadang tidak tumbuh atau sedikit terganggu pertumbuhanya.Air sangat di butuhkan oleh tanaman jagung karena merupakan komponen utama dalam menjaga suhu tanaman agar tetap, sehingga pertumbuhan batang daun, akar primer, dan akar sekunder jaung  tumbuh dengan baik. Selain itu kehadiran air murni tanpa campuran. bahan kimia di dalam sel dapat mengaktifkan sejumlah enzim, dan air murni tidak mengganggu kerja dari hormon pertumbuhan, sehingga pertumbuhan batang daun, akar primer, dan akar sekunder lebih baik.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat,volume dan jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible karena adanya pembelahan mitosis atau perbanyakan sel.

Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang menyertai pertumbuhan, dan perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingjat kematangan mahkluk hidup. Secara sederhana, perkembangan merupakan proses prubahan menjadi dewasa,

Pertumbuhan beserta perkembangan hanya bisa terjadi cukup baik pada kondisi yang ideal, seperti tersedia cukup nutrisi, air, PH yang sesuai, cahaya, oksigen serta suhu dan kelembapan yang sesuai, tanpa adanya unsur tersebut, tumbuhan tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan mungin mungkin tumbuhan tidak bisa tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan serta perkembangan ini tidak bisa terjadi jika terdapat senyawa kimia, suhu , serta PH  yang dapat merusak sel-sel dan jaringan pada tumbuhan.

B. Saran

Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini memberi manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
Mencari informasi mengenai bagaimana tata cara penyusunan karya ilmiah yang benar, dan mencari bahan untuk kerangka karya ilmiah sebaiknya mencari dan memilih sumber yang layak untuk di jadikan bahan karya ilmiah, baik dari Internet maupun buku-buku mata pelajaran.

Alat dan bahan yang di gunakan harus steril, dengan membersihkan dahulu alat dan bahan yang akan di gunaakan untuk praktek dan berhati - hati ketika saat melakukan praktek, jangan sampai biji jagung  dan bahan bahan praktek  serta alat-alat lainya terkena kotoran, atau terjatuh dari meja praktek, karena hal demikian bisa mempengaruhi kualitas hasil praktek, seperti biji jagung tidak tumbuh dan berjamur.

Sebaiknya cari benih biji jagung yang baru panen, dan sediakan jumlah biji jagung dalam jumlah lebih.

Pilih biji jagung yang baik dan berasal dari jenis jagung yang baik , jangan pilih biji jagung yang sudah lama di simpan dan biji jagung yang sudah berlubang atau berkutu.

Sebaiknya menguji biji jagung yang di pilih sebelum di gunakan untuk praktek, dengan menanam beberapa biji di rumah.

Jangan memberikan Kcl, gula, ataupun Vetsin/Miwon secara berlebih karena hal itu bukanya akan mempercepat perkecambahan biji jagung atau pertumbuhan serta menyuburkan biji jagung yang sudah berkecambah, tapi akan membuat biji jagung tidak bisa berkecambah dan embrio biji akan mati, dan akhirnya biji jagung berjamur.

Ketika melakukan pengamatan dan pengukuran pertumbuhan jagung sebaiknya ukur dan amati dengan teliti, tujuanya adalah agar tidak terjadi kesalahan data hasil dari pengamatan dan pengukuran.

Popular posts from this blog

Dampak Pergaulan Terhadap Prestasi Siswa

Siklus Ekonomi